Fungsi Peranan Kemasan, Tema 5, Subtema 2, Pembelajaran 4

Selama berabad-abad, fungsi sebuah kemasan hanya sebatas untuk melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan zaman, barulah terjadi penambahan nilai-nilai fungsional. Peranan kemasan dalam pemasaran mulai diakui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar. Menjelang abad pertengahan, bahan-bahan kemasan terbuat dari kulit, kain, kayu, batu, keramik, dan kaca.

Pada zaman itu, kemasan masih terkesan seadanya dan lebih berfungsi untuk melindungi barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya. Selain itu, kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar barang mudah dibawa selama perjalanan. Baru pada tahun 1980-an, persaingan dalam dunia usaha semakin tajam. Kalangan produsen saling berlomba untuk merebut perhatian calon konsumen. Bentuk dan model kemasan dirasakan sangat penting peranannya dalam strategi pemasaran. Di sini, kemasan harus mampu menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk, dan “membujuk” konsumen. Pada saat inilah kemasan mengambil alih tugas penjualan.

Fungsi Peranan Kemasan
Secara umum, fungsi kemasan adalah :
  1. Melindungi dan mengawetkan produk. Contohnya, melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, serta kontaminasi dari kotoran, atau mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.
  2. Sebagai identitas produk. Dalam hal ini, kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan pengirim informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada bagian luar kemasan.
  3. Meningkatkan efisiensi. Antara lain: memudahkan penghitungan, memudahkan pengiriman, dan memudahkan penyimpanan.
Kemasan juga dapat berfungsi sebagai media komunikasi suatu citra tertentu. Contohnya, produk-produk makanan. Dari kemasannya, orang sudah dapat mengenali rasanya. Walaupun tidak ada pesan yang ditulis pada kemasan tersebut, ciri pada kemasannya mengomunikasikan suatu citra yang baik.

Dalam keberagaman ekonomi yang ada di sekitar kita, membuat kemasan yang menarik dan aman untuk konsumen merupakan tanggung jawab dari suatu wirausaha.

Sumber : http://staff.uny.ac.id (dengan perubahan)

Jawab pertanyaan berikut.
1. Apa fungsi kemasan pada mulanya?
Jawab:
Fungsi kemasan pada mulanya hanya sebatas untuk melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa.

2. Sebutkan 3 fungsi utama dari kemasan.
Jawab:
  1. Melindungi dan mengawetkan produk.
  2. Sebagai identitas produk.
  3. Meningkatkan efisiensi.
3. Dalam keberagaman ekonomi yang ada di sekitar kita, membuat kemasan yang menarik dan aman untuk konsumen merupakan tanggung jawab dari suatu wirausaha. Apakah maksud dari pernyataan di atas?
Alternatif jawaban:
Kemasan yang menarik mempunyai peranan penting dalam penjualan. Dimana kemasan bukan hanya sebagai pembungkus, tetapi juga bisa dijadikan sebagai salah satu alat promosi efektif yang dapat memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk perusahaan. Untuk itu dalam membuat kemasan harus dibuat sebagus mungkin. Salah satu alasan konsumen tertarik membeli produk dikarenakan kemasan yang menarik. Kemudian selain menarik, kemasan yang aman juga menjadi tanggungjawab suatu wirausaha. Aman disini bahwa kemasan berfungsi untuk melindungi isi dari kerusakan dan atau kehilangan sehingga layak digunakan/dikonsumsi oleh pembeli. Juga adanya kemudahan dalam menggunakan produk misal alat pemegang agar isi dari kemasan tidak tumpah.

Ayo Mengamati
Amati kemasan berbentuk prisma segitiga.
Sekarang, kamu akan berlatih merancang kemasan.
Berikut ini adalah contoh pembentukan jaring-jaring prisma segitiga.
Sebelum kamu membuat kemasan, perhatikan informasi penting berikut.
  1. Kamu akan mendapatkan kertas karton berukuran 50 cm x 50 cm.
  2. Kamu dapat menentukan sendiri ukuran kemasan yang akan kamu buat selama tidak melebihi ukuran kertas karton.
  3. Kamu dapat menggunakan koran bekas atau kertas kalender bekas terlebih dahulu sebelum membuatnya menggunakan karton. Cara ini biasa dilakukan oleh pembuat kemasan untuk menguji coba dan memastikan apakah rancangannya dapat terangkai dengan baik menjadi kemasan yang rapi.
  4. Setelah yakin, gambarlah jaring-jaring prisma segitiga pada karton. Tambahkan 1 cm pada bagian-bagian yang perlu direkatkan.
  5. Setelah prisma segitiga selesai, hitunglah volumenya.
Menghitung volume prisma:

A. Rumus Volume Prisma Segitiga
V = (1/2 x alas segitiga x tinggi segitiga) x tinggi prisma.

B. Rumus Volume Prisma Persegi
V = (sisi x sisi) x tinggi prisma.

C. Rumus Volume Prisma Segiempat
V = (panjang x lebar) x tinggi prisma.

D. Rumus Volume Prisma Segilima
V = (5 x (1/2 x alas segitiga x tinggi segitiga)) x tinggi prisma.

Dari semua rumus tersebut dapat kita lihat bahwa rumus volume prisma tergantung pada bentuk alas prisma. Karena rumus volume prisma disusun dari rumus alas prisma dikalikan dengan tinggi prisma. 

*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post