Formasi dalam Permainan Sepak Bola

Permainan sepak bola memang telah terkenal di seluruh dunia. Permainan ini menggunakan bola dan dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing dari tim terdiri  dari 11 orang pemain inti, dan beberapa orang yang bertugas sebagai pemain cadangan. Dalam permainan sepak bola, setiap tim bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan memasukkan bola ke gawang lawan. Permainan sepak bola bisa dimainkan di lapangan terbuka yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput sintetis, maupun rumput asli. Pada umumnya, yang berhak untuk menyentuh bola dengan lengan atau tangan hanyalah seorang kiper atau penjaga gawang. Ini pun hanya bisa dilakukan jika bola sedang berada di daerah gawangnya. Dan dalam usaha untuk mencetak gol ke gawang lawan, dibutuhkan suatu formasi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga setiap pemain dapat menjalankan tugas sesuai posisinya secara optimal. Karena selain skill para pemain, kerjasama tim, dan strategi yang tepat, pemilihan formasi sepak bola yang tepat juga sangat dibutuhkan oleh masing-masing tim agar dapat memenangkan permainan.

Dalam permainan sepak bola dikenal beberapa bentuk formasi dan strategi.

a. Formasi Permainan
Penempatan formasi pemain di lapangan sangat menentukan kualitas permainan. Formasi permainan juga dapat dikatakan sebagai strategi dasar dalam permainan sepak bola. Adapun formasi di lapangan antara lain formasi 2 – 3 – 5; formasi 3 – 3 – 4; formasi 2 – 4 – 4; dan formasi 4 – 4 – 2. Komposisi pemain di lapangan terdiri dari penjaga gawang, empat pemain belakang, empat pemain gelandang, dan dua pemain depan.

b. Bentuk Strategi Bermain
Setiap permainan selalu membutuhkan strategi dalam upaya mengembangkan permainan di lapangan. Ketepatan dalam menjalankan suatu strategi bergantung pada formasi pemain yang disesuaikan dengan kemampuan dan penguasaan serta keterampilan yang dimiliki oleh para pemain. Oleh karena itu, setiap strategi mempunyai tipe dan karakter masing-masing. Berikut adalah jenis-jenis strategi dalam sepak bola.

1) Strategi Menyerang
Strategi menyerang dilakukan ketika regu sendiri yang sedang mengendalikan permainan di lapangan. Mengendalikan permainan dapat dilakukan dengan cara memainkan bola dari kaki ke kaki dengan menggunakan sistem serangan yang tersusun. Serangan tersusun itu dibangun dari bawah menuju daerah pertahanan. Strategi serangan tidak dapat langsung ditujukan terhadap pertahanan begitu saja, tetapi harus berdasarkan berbagai pertimbangan yang matang agar berhasil dengan baik. Pertimbangan yang harus diperhitungkan antara lain:
  1. Melihat kemampuan bertahan pihak lawan.
  2. Serangan harus tersusun rapi sesuai dengan rencana.
  3. Melihat di mana adanya titik kelemahan pertahanan lawan.
  4. Melakukan prinsip-prinsip strategi serangan, antara lain ada pemain sebagai pengatur serangan; ada pemain sebagai pembantu serangan; ada pemain sebagai penjaga daerah pertahanan; ada pemain sebagai pengaman serangan; dan ada pemain sebagai penjelajah lapangan yang hilir mudik turun naik di lapangan.
  5. Arah posisi. Dalam permainan sepak bola, setiap titik selalu dijaga seorang pemain berdasarkan tugas dan kewajibannya di lapangan. Dalam hal penyerangan, suatu kesebelasan dapat memanfaatkan celah-celah yang menjadi kelemahan penjagaan, antara lain, daerah sayap kiri atau pertahanan kiri dari pihak lawan, pertahanan kanan dari pihak lawan, dan pertahanan tengah dari pihak lawan.
  6. Asal mula serangan, Berdasarkan asal mulanya, serangan dapat dilakukan dari tendangan gawang, lemparan ke dalam, tendangan bebas, dan tendangan pojok.
2) Strategi Bertahan
Strategi bertahan harus diterapkan oleh suatu kesebelasan. Strategi bertahan berguna pada saat mendapatkan tekanan dari pihak lawan, ketika posisi tidak sedang memainkan bola. Strategi bertahan dapat dibedakan antara lain sebagai berikut.
  1. Pertahanan satu lawan satu (Man to Man Marking) Man to man marking merupakan strategi bertahan dengan menerapkan sistem seorang pemain yang bertahan menjaga seorang pemain lawan. Di dalam daerah yang menjadi tanggung jawabnya, ke mana pun lawan bergerak harus dijaga. Biasanya sistem ini ditentukan oleh pelatih yang menugaskan pada seorang pemain untuk mengawal pemain pihak lawan yang dianggap membahayakan.
  2. Daerah pertahanan beregu (Zona Defensive). Zona defensive ini merupakan pertahanan daerah oleh seluruh pemain dengan membentuk formasi di daerah yang menjadi pertahanan ketika sedang menghadapi serangan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
c) Prinsip-prinsip pertahanan
Tujuan dari pertahanan yaitu mempertahankan gawang agar tidak kemasukan bola oleh regu lawan. Adapun prinsip pertahanan adalah sebagai berikut.
  1. Menjaga daerah sesuai dengan daerah yang menjaditanggung jawab masing-masing.
  2. Menjaga daerahnya dengan baik apabila ada pemain yang masuk ke daerah yang menjadi tanggung jawabnya.
  3. Menjaga lawan-lawan dengan ketat.
  4. Menjauhkan pemain lawan dari daerah pertahanannya.
  5. Merebut dan menjauhkan bola dari kaki lawan.
  6. Membentuk formasi yang akurat di lapangan.
  7. Membuat regu lawan frustrasi untuk melakukan serangan.
  8. Mampu membaca gerakan pemain lawan.
2. Menerapkan Dasar-Dasar Strategi dan Taktik Penyerangan ataupun Pertahanan dalam Sepak Bola
Dua kesebelasan sepak bola melakukan pertandingan selama 2x45 menit. Dalam pertandingan ini, masing-masing regu kesebelasan menampilkan permainan yang terbaiknya dengan adu strategi di lapangan, baik pada saat melakukan serangan maupun bertahan.

a. Strategi Dasar Penyerangan
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa serangan dilakukan oleh kesebelasan terhadap lawannya ketika sedang menguasai bola di lapangan. Strategi serangan ini bertujuan untuk menciptakan atau menjaringkan bola ke gawang lawan. Untuk membuahkan hasil dalam pertandingan harus ada suatu kerja sama yang solid dan menerapkan strategi yang tepat. Adapun strategi dasar yang mendukung serangan, yaitu:

1) Posisi pemain dalam formasi 2 – 3 – 5

Jika sebuah kesebelasan menerapkan pola seperti ini, artinya menetapkan seorang kiper, dua pemain di posisi belakang, tiga orang pemain di posisi tengah, dan lima orang di posisi depan.

2) Posisi pemain dalam formasi 2 – 4 – 4

Jika sebuah tim kesebelasan menerapkan pola seperti ini, artinya menetapkan seorang kiper, dua orang pemain di posisi belakang/ bertahan, empat orang pemain di posisi tengah/ penghubung, dan empat orang di posisi depan/penyerang.

b. Strategi Dasar Kombinasi Serangan dan Bertahan
Strategi dasar yang mendukung kombinasi serangan dan bertahan dalam sepak bola antara lain:

1) Posisi pemain dalam formasi 4 – 2 – 4

Jika sebuah tim kesebelasan menerapkan pola seperti ini, artinya menetapkan empat orang pemain di posisi belakang atau bertahan, dua orang pemain di posisi tengah atau penghubung, dan empat orang pemain di posisi depan atau penyerang.

2) Posisi pemain dalam formasi 3 – 4 – 3

Jika sebuah tim kesebelasan menerapkan pola seperti ini, artinya menetapkan seorang kiper, tiga orang pemain di posisi belakang atau bertahan, empat orang pemain di posisi tengah atau penghubung, dan tiga orang pemain di posisi depan atau penyerang.

c. Strategi Dasar Pertahanan
Dalam menyusun pola dasar strategi bertahan di lapangan, sama halnya dengan serangan, harus membentuk formasi di lapangan. Formasi bertahan dengan 4 – 4 – 2 Jika sebuah tim kesebelasan menerapkan sistem ini, artinya menetapkan posisi seorang kiper, empat orang pemain di belakang atau bertahan, empat orang pemain di tengah, dan dua orang pemain di depan.
d. Pembagian Daerah Posisi Jaga
Pembagian daerah dalam strategi bertahan di lapangan, terbagi menjadi daerah satu, dua, tiga, empat, dan lima. Jika digambarkan dalam bentuk lapangan. hasilnya sebagai berikut.
  • A merupakan daerah pertahanan satu.
  • B merupakan daerah pertahanan dua.
  • C merupakan daerah pertahanan tiga.
  • D merupakan daerah pertahanan empat.
e. Menghadang dan Merebut Bola
Menghadang dan merebut bola umumnya dilakukan pada saat bertahan dan sering bersamaan dengan merebut bola atau merampas bola dari kaki lawan yang menguasai bola. Adapun cara merampas adalah sebagai berikut.

1) Merampas bola dari depan.
Berikut ini hal yang harus diperhatikan apabila hendak merampas bola dari arah depan.
  • Pemain bertahan mendekati pemain lawan.
  • Kaki yang digunakan untuk merampas diayunkan ke belakang, seperti akan menendang bola dengan kaki bagian dalam.
  • Kemudian dengan menegang kan otot kaki, kaki berusaha merampas dengan ditempatkan di belakang bola yang berfungsi sebagai rintangan.
  • Berat badan ditempatkan pada kaki tumpu yang ditekuk pada lututnya.
2) Merampas bola dari samping
Cara merampas bola dari samping dapat dilakukan apabila lawan berdiri sebaris di sisi kiri atau kanannya. Seorang pemain berusaha untuk mendahului gerakan pemain lawannya, caranya adalah sebagai berikut.
  • Usahakan untuk mendekati lawan.
  • Kemudian, letakkan kaki penumpu dekat bola.
  • Selanjutnya, gunakan kaki bagian dalam untuk merampas dengan direntangkan pada bola.
  • Posisi badan harus condong ke samping sehingga berat badan terletak pada kaki tumpu, sedangkan kedua tungkai pada lututnya ditekuk.
3) Merampas bola dengan meluncur
Cara melakukannya adalah posisi tubuh serong ke belakang. Untuk menyapu bola keluar lapangan, gerakannya adalah sebagai berikut.
  • Usahakan mendekati lawan sehingga memungkinkan tubuh untuk meluncur.
  • Luncurkan salah satu kaki dengan kaki bagian luar atau kaki bagian dalam maupun dengan telapak kaki menyodok bola keluar dari lapangan.
  • Kaki yang tidak digunakan untuk merampas bola dilipat ke belakang.
4) Penguasaan penyelamatan bola
Gerak penguasaan penyelamatan bola sering dilakukan oleh para pemain yang sedang melakukan serangan terhadap lawan. Cara melakukan gerakan penguasaan penyelamatan bola adalah pemain harus berusaha menempatkan diri antara bola dan lawan dengan menjauhkan atau menghalangi bola dari jangkauan lawan.

5) Melindungi bola
Melindungi bola adalah upaya penyelamatan bola yang akan dirampas atau direbut lawan.
Cara melindungi bola dari pemain lawan antara lain sebagai berikut.
  1. Pemain berpasangan membentuk lingkaran, pemain yang mendapatkan bola bergerak hilir mudik di antara dua pemain yang merupakan lawan.
  2. Para pemain yang menguasai bola secara bergantian mendatangi lawan. Begitu lawan menyerang bola harus langsung dilindungi oleh pemain yang berada di antara bola dan lawan.
  3. Berpasang-pasangan secara bergantian melindungi bola.
  4. Kelompok-kelompok dari empat pemain dengan dua bola, pemain sebelah luar menjadi lawan yang bertahan, pemain yang menguasai bola menggiringnya mondar-mandir.
6) Teknik Penjaga Gawang
Tugas penjaga gawang harus cekatan dan sigap menangkap bola dalam berbagai situasi yang dihadapinya di muka gawang. Selain itu, penjaga gawang harus memiliki gerakan refleks dalam bergerak. Seorang penjaga gawang sedang melakukan aksi menangkap bola dan menendang bola.
Keterangan:
Gambar A
Seorang penjaga gawang sedang menangkap bola yang datang dari arah depan, dari sudut sempit, bola mengarah pada sisi kanan gawang.
Gambar B
Penjaga gawang sedang menangkap bola di sudut kiri bawah.
Gambar C
Penjaga gawang sedang melakukan tendangan ke arah lapangan menggunakan kaki kiri, tepatnya dengan punggung kaki.

*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post