Faktor Pendorong Adanya Keragaman di Indonesia.

Kita semua bahkan seluruh dunia mengakui bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih banyak lainnya. Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, menjadikan Indonesia tetap satu. Keragaman budaya ini turut serta didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah wilayah-wilayahnya oleh lautan.

Apa itu keragaman? Keragaman merupakan suatu kondisi pada kehidupan masyarakat. Perbedaan seperti itu ada pada suku bangsa, agama, ras, serta budaya. Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa indonesia. Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju indonesia yang lebih baik.

Dengan mengetahui pulau-pulau atau daerah-daerah di Indonesia kita dapat mengetahui perbedaan secara kewilayahan dan perbedaan sosial budaya masyarakat Indonesia. Aspek kewilayahan menjelaskan, bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau besar kecil di dalamnya. Satu pulau dengan pulau yang lain dipisahkan oleh bentangan laut yang sangat luas. Kondisi wilayah yang demikian menjadikan keterpisahan antara satu bagian wilayah negara dengan wilayah negara yang lain dalam negara Indonesia. Selain itu juga terdapatnya jarak yang jauh antara pusat dengan daerah. Terbawa oleh kondisi kewilayahan tersebut, perlu disadari oleh semua pihak bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sesungguhnya rawan terjadinya perpecahan (disintegrasi).

a. Faktor Biologis
Faktor biologis ini menunjukan perbedaan manusia berdasarkan ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh manusia. Perbedaan manusia berdasarkan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, warna bola mata, bentuk hidung, bentuk badan dan muka dinamakan Ras.

Charles Darwin dalam bukunya Origin of Species (1859), setelah mengelilingi dunia dan mengklarifikasi puluhan ribu mahluk hidup dan jejak fosil dari bentuk kehidupan awal, ia mengembangkan teori bahwa manusia berkembang secara bertahap. Teori ini timbul karena adanya kelangsungan hidup dari bentuk biologis yang paling cocok untuk hidup.

b. Faktor Geografis dan Pengaruh bangsa Asing
Kondisi geografis merupakan faktor penting dalam perkembangan manusia. Perbedaan yang besar dalam iklim dan topografi merupakan rintangan yang serius untuk berbagai macam perkembangan manusia dan kebudayaan. Perkembangan iklim yang berbeda-beda antar daerah melahirkan manusia-manusia yang berbeda pula.

Contoh, Indonesia beriklim tropis, dilintasi oleh garis khatulistiwa hanya memiliki dua musim hujan dan kemarau. Kondisi ikilim demikian melahirkan lingkungan masyarakat sebagai masyarakat pertanian dan ladang. Maka budaya yang berkembang di Indonesia pun adalah budaya masyarakat petani dan struktur sosial masyarakat Indonesia-pun akan dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat petani. Secara geografis, posisi Indonesia sangat strategis terletak dipersimpangan jalur lintasan internasional Asia dan India.
Kondisi ini memungkin adanya interaksi sosial antara masyarakat Indonesia dengan bangsa Asing sehingga menambah kemajemukan masyarakat di Indonesia . Sejarah mencatat pada abad ke 4 SM Indonesia sudah menerima pengaruh agama dan budaya India. Proses interaksi bangsa Indonesia dengan bangsa India, menjadikan agama Hindu dan Budha yang dibawa oleh bangsa India bercampur dengan kebudayaan asli bangsa Indonesia yaitu animisme dan dinamisme.

Pengaruh Islam datang ke Indonesia sekitar abad ke-13 melalui para pedagang Arab dari Gujarat yang sedang melakukan perdagangan dan pelayaran internasional yang mampir ke Indonesia untuk transit dan beristirahat. Penyebaran agama Islam yang dilakukan sebagai kewajiban dakwah bagi penganut Islam dapat berkembang dengan baik di Indonesia. Pengaruh islamisasi terhadap budaya asli di Indonesia melahirkan agama baru dab kebudayaan baru yang khas di Indonesia.

Agama Islam yang bukan agama asli bangsa Indonesia banyak memberikan perubahan tatanan hidup, struktur sosial dan kebudayaan masyarakat. Pada abad ke-15 bangsa Indonesia menerima pengaruh asing dari bangsa Eropa yang melakukan kolonialisasi dan imprealisme. Akibat kolonialisme ini bangsa Indonesia banyak mengalami perubahan dalam segala aspek kehidupan. Proses interaksi sosial dengan bangsa Asing yang memiliki peradaban lebih maju daripada bangsa Indonesia, menjadikan bangsa Indonesia banyak mengalami perubahan sosial.

Selain pengaruh kebudayaan Barat yang masuk ke Indonesia, bangsa Portugis, Belanda dan Inggris yang datang ke Indonesia juga menyebarkan agama Kristen. Sama halnya dengan Islam, penyebaran agama kristen dan kristenisasi memberikan banyak pengaruh terhadap status sosial masyarakat Indonesia. Kedua konsep sosiologi tersebut menunjuk pada tingkatan perbedaan kedudukan dan status yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat.

Keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia tentu ada manfaat yang dapat kita rasakan. Manfaat Keberagaman Budaya di Indonesia diantaranya;

Menjadi Sumber Pengetahuan Bagi Dunia
Budaya merupakan nilai-nilai yang dimiliki suatu masyarakat dan dilembagakan dalam suatu bentuk artefak budaya yang dapat dinikmati oleh masyarakat dan generasi penerusnya. Dengan artefak budaya kita akan mengenal nilai-nilai masyarakat di masa lalu. Hal ini sangat penting untuk dijadikan sumber pengetahuan. Bagi budayawan mauoun sejarawan, artefak budaya sangatlah penting dan harus dilestarikan. Karena suatu artefak budaya dari masa lalu bisa menjadi sumber informasi berharga.

Sebagai Identitas Bangsa
Dengan kemajemukan budaya yang ada bisa menjadi identitas diri suatu bangsa. Kita tahu bahwa bangsa australia adalah bangsa aborogin, hal itu merupakan salah satu identitas negara australian di mata dunia. Kita tahu bahwa alat musik gitar akustik adalah ciri musik latin dari Amerika selatan. Itu pun bisa menjadi ciri khas suatu bangsa. Oleh sebab itu, manfaat keberagaman budaya Indonesia ini membuat indonesia memiliki banyak sekali artefak budaya yang bisa mengenalkan negara kita kepada dunia internasional. Dengan keanekaragam budaya pula tentunya melahirkan berbagai macam ide yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.

Memupuk Sikap Toleransi
Masih banyak lagi manfaat yang dapat kita rasakan dari keberagaman budaya di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Dengan adanya multikulturalisme (ragam budaya), diharapkan mempertebal sikap toleransi dan rasa tolong menolong serta nasionalisme kita.

Menumbuhkan Sikap Nasionalisme
Perbedaan budaya yang ada dapat menciptakan rasa cinta tanah air, karena keanekaragam budaya merupaka suatu kekayaan yang dimiliki suatu bangsa. Tidak hanya hasil tambang, komoditi ekspor yang mempengaruhi pendapatan negara. Faktor budaya juga menjadi daya tarik dan kekayaan yang bisa dimiliki suatu bangsa. Budaya mengajarkan kita akan nilai-nilai leluhur bangsa yang memiliki keunikan dan kegunaannya masing-masing.

Ketika kita memandang bahwa keanekaragaman budaya merupakan suatu kekayaan, maka dengan sendirinya kita akan berusaha menjaga kekayaan kita tersebut. Sehingga sikap memiliki dan menghargai kekayaan bangsa dapat muncul di dalam diri kita.

Alat Pemersatu Bangsa
Dengan memiliki berbagai bahasa daerah, tidak menyebabkan bangsa Indonesia terpecah belah tetapi justru menambah kekayaan perbendaharaan bahasa. Karena keunikan ini merupakan kekayaan yang mana tidak ada negara lain yang memiliki keanekaragaman budaya layaknya Indonesia. Bhineka Tunggal Ika merupakan simbol pemersatu bangsa dan sangat menarik di mata bagsa bangsa dunia.

*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post