3 Cara Perpindahan Panas Dalam Kehidupan Sehari-hari

Kalau kita melihat alat yang ada di dapur rumah kita, banyak dari alat tersebut yang terbuat dari bahan logam. Kenapa dipilih bahan ini? Pemilihan bahan logam karena bersifat menghantarkan panas. Akan tetapi pada beberapa alat masak kita juga menemui alat yang terbuat dari kayu atau terdapat bahan dari kayu pada pegangannya. Misalnya, bagian kayu pada gagang wajan. Tujuannya adalah agar panas dari api tidak terasa.

Bagaimana dengan benda-benda lain seperti kaca, kayu, keramik atau yang lain? Berdasarkan sifat penghantar panas, benda dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu konduktor dan isolator. Benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor panas. Benda yang kurang baik menghantarkan panas disebut isolator panas. Umumnya benda yang dibuat dari logam merupakan penghantar panas yang baik atau konduktor panas yang baik. Sedangkan bahan bukan logam, misalnya kayu, plastik, karet, dan kertas adalah bukan konduktor panas atau disebut isolator panas.

Energi Panas dan Cara Perpindahannya
Panas merupakan salah satu bentuk energi. Energi merupakan istilah dalam sains yang artinya kemampuan melakukan usaha. Energi panas dapat diperoleh dari berbagai sumber. Beberapa contoh sumber energi panas adalah matahari, api, listrik, panas bumi, serta gesekan benda. Panas yang berpindah disebut kalor. Secara alamiah kalor berpindah dari benda yang memiliki suhu lebih tinggi ke benda yang memiliki suhu yang lebih rendah.

Bagaimana caranya panas tersebut berpindah? Perpindahan panas dapat dilakukan melalui tiga cara, yakni;

Teka Teki 

1. Perpindahan Panas Secara Konduksi
Yang pertama adalah perpindahan panas secara konduksi. Konduksi adalah perpindahan panas yang tidak disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Peristiwa konduksi dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah saat kita membuat secangkir kopi panas. Ketika sebuah sendok logam dicelupkan ke dalam secangkir kopi dengan air panas maka etelah beberapa saat, ujung sendok yang tidak tercelup menjadi terasa panas. Hal ini karena panas dari air mengalir sepanjang sendok logam. Akan tetapi apakah partikel-partikel pada sendok tersebut berpindah? Ternyata partikel-partikel logam pada sendok tidak bergerak. Contoh lain adalah apabila kita memegang kawat besi dan salah satu ujungnya kita panaskan maka yang terjadi adalah lama kelamaan telapak tangan kita akan terasa panas. Itulah yang dinamakan perpindahan panas secara konduksi.

2. Perpindahan Panas Secara Konveksi
Yang kedua adalah perpindahan panas secara konveksi. Ini merupakan kebalikan dari konduksi. Konveksi adalah perpindahan panas yang disertai partikel zat tersebut. Oleh karenanya jika zat tersebut dipanaskan maka panas akan dipindahkan beserta partikel zatnya. Contoh yang paling mudah adalah saat kita memasak air. Panas berpindah dari cerek ke air bagian bawah kemudian naik ke bagian atas. Dan ketika air mendidih tampak ada uap air yang keluar dari cerek tersebut. Konveksi juga terjadi pada asap pembakaran yang membumbung. Saat pembakaran, udara di atas api menjadi panas. Udara panas kemudian naik. Tempat udara panas digantikan udara dari sekitar perapian. Udara panas yang naik membawa uap air, uap air ini berada dalam bentuk asap. Sedangkan kita tahu bahwa air adalah zat cair, dan asap adalah gas. Panas dapat mengalir pada keduanya. Jadi, konveksi dapat terjadi pada gas dan zat cair.

3. Perpindahan Panas Secara Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara. Perpindahan panas secara radiasi ini contohnya adalah perpindahan panas matahari sampai ke bumi. Itulah kenapa jarak matahari yang sangat jauh dari bumi tetapi sinarnya mampu memberikan penerangan dan panas hingga ke bumi. Peristiwa lain adalah saat kita mengelilingi api unggun, tubuh kita akan terasa hangat karena pancaran panas dari api unggun tersebut. Nah api unggun ini juga merupakan contoh sumber panas yang dapat menunjukkan perpindahan panas secara radiasi.

Seperti telah disebutkan diatas bahwa panas merambat dengan cepat pada bahan yang bersifat konduktor, seperti aluminium, besi, seng, dan tembaga. Peralatan dapur dan peralatan rumah tangga banyak yang menggunakan bahan konduktor. Contohnya adalah panci, peng gorengan, dan setrika. Namun, alat-alat tersebut tidak seluruhnya terbuat dari bahan konduktor. Ada bagian tertentu yang terbuat dari bahan isolator. Contohnya seperti pada bagian pegangan panci, pegangan peng gorengan, dan pegangan setrika. Penggunaan bahan isolator ini dimaksud kan untuk menahan hantaran panas.
Termos merupakan suatu alat yang berfungsi menahan hantaran panas. Termos digunakan untuk menyimpan makanan atau minuman agar tetap panas. Bahan penyusun termos antara lain plastik, gelas kaca, dan lapisan perak. Lapisan pelindung luar terbuat dari plastik. Sementara itu, dua lapisan kaca menyusun bagian dalamnya. Di antara kedua lapisan kaca terdapat ruang hampa (vakum). Vakum berfungsi menahan perambatan panas. Lapisan perak terdapat pada lapisan kaca bagian dalam. Lapisan ini sama fungsinya dengan vakum. Dengan susunan bahan tersebut, termos dapat mempertahankan panas.

Semoga bermanfaat...

*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post