Kelas 4, Tema 9, Subtema 1, Pembelajaran 6, Konservasi Elang di Halimun Salak

Burung elang jawa (Nisaetus bartelsi) merupakan acuan lukisan Burung Garuda. Namun, kini jenis burung itu nyaris punah. Penyebab utama berkurangnya populasi burung elang jawa adalah kerusakan habitat tempat hidupnya. Kerusakan tersebut disebabkan karena adanya bencana alam maupun alih fungsi hutan menjadi ladang atau perkebunan. Ada pula perilaku manusia yang menyebabkan populasi burung ini semakin menyusut tajam yaitu perburuan.

Burung elang hasil perburuan diperjualbelikan dan dijadikan koleksi pribadi. Oleh karena itu Indonesia berupaya melakukan usaha pelestarian. Salah satunya di Taman Nasional Gunung Salak. Namun, usaha itu juga tidak mudah dilakukan. Penyebabnya yaitu minimnya perhatian dan dukungan pembiayaan. Untuk penandaan burung, misalnya, Indonesia masih memakai metode lama, yaitu dengan memasang semacam bendera kuning di sayap. Sebagai bandingan, di Thailand, pemantauan burung sudah berbasis satelit. Sebaliknya, dalam hal pengamatan burung Indonesia masih mengandalkan pengamatan mata.

Kamu telah membaca bacaan “Konservasi Elang di Halimun Salak”. Adakah kata-kata sukar yang belum kamu ketahui artinya? Jika ada, tuliskan dalam tabel berikut. Kemudian, carilah arti kata-kata tersebut. Dengan bantuan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau bertanyalah kepada orang-orang yang kamu anggap mengetahui.
No.Kata SukarArti
1. KonservasiPemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian.
2. HabitatTempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan); lingkungan kehidupan asli;
3. PolulasiJumlah penghuni, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya pada suatu satuan ruang/daerah tertentu
4. KoleksiKumpulan benda/barang yang sering dikaitkan dengan minat atau hobi
5. SatelitBenda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan
6. MetodeCara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan
Dari bacaan “Konservasi Elang di Halimun Salak”, kamu mengetahui beberapa dampak kegiatan manusia terhadap populasi burung elang jawa. Apa sajakah itu? Beberapa aktivitas manusia yang dapat mengganggu kelestarian Elang Jawa antara lain sebagai berikut.

  1. Pembangunan Pemukiman. Penggunaan lahan hutan untuk perumahan berakibat makin sempitnya area hutan yang merupakan habitat hewan.
  2. Perburuan dan penangkapan hewan liar berlebihan juga menyebabkan kepunahan hewan tertentu. Perburuan liar adalah pengambilan hewan dan tanaman liar secara tidak sah, perburuan liar merupakan pelanggaran terhadap peraturan dan hukum perburuan.
  3. Perdagangan Satwa Liar. Besarnya keuntungan yang diperoleh dari perdagangan satwa liar khusunya satwa langka telah mendorong meningkatnya aktivitas perdagangan satwa. Semakin langka satwa tersebut maka harganya akan semakin mahal.
  4. Pembalakan Hutan dan Kebakaran Hutan. Tingginya aktivitas pembalakan hutan ( pembalakan liar ) yan terjadi, telah menggangu dan merusak serta menghilangkan habitat para satwa liar tersebut. Terbakarnya hutan pada setiap musim kemarau baik yang terjadi secara alami maupun akibat aktivitas pembukaan lahan oleh manusia, sangat merusak habitat satwa liar tersebut. bahkan tak jarang satwa - satwa liar tersebut yang ikut mati terbakar.
Apa yang dapat kamu lakukan untuk ikut melestarikan burung elang jawa?

Cara melestarikan Elang Jawa dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk tidak berburu elang Jawa. 
  2. Menjaga habitat Elang Jawa. 
  3. Penerbitan peraturan pemerintah mengenai perlindungan hewan langka. Misalnya UU Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistimnya, yang secara jelas dan nyata bahwa menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki dan memperdagangkannya baik hidup, mati maupun bagian-bagian tubuhnya saja dinyatakan dilarang dan diancam hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda maksimal 100 juta rupiah.
  4. Membuat Kelompok atau komunitas Penyelamat Elang Jawa. Masyarakat yang memelihara Elang Jawa diharapkan menyerahkannya kepada petugas Polisi Kehutanan setempat. Elang Jawa hasil dari penyerahan masyarakat tidak bisa langsung dilepaskan ke alam begitu saja melainkan harus direhabilitasi terlebih dahulu di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS).
Seperti yang telah kamu ketahui bahwa konservasi merupakan pemeliharaan dan perlindungan makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan dan lingkungannya seperti air dan tanah, secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan pelestarian. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita semua melakukannya. Hal tersebut bisa dimulai dari lingkungan terkecil kita seperti di rumah dan sekolah, dengan berlatih melakukan konservasi terhadap tanaman.

Telah kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan flora dan fauna, baik dari jumlah maupun beragam jenisnya. Flora berarti tumbuhan dan fauna berarti hewan.

Bangsa Indonesia sendiri memiliki jenis flora dan fauna yang memerlukan konservasi untuk menjaga kelestariannya. Ada sebagian dari flora dan fauna tersebut telah menjadi simbol nasional bangsa Indonesia seperti komodo, cenderawasih, burung elang Jawa, bunga anggrek, bunga raflesia, bunga cempaka, bunga melati, dan lain-lain.

Ayo Membaca!
Saat asyik bernyanyi, Ayah Beni diam-diam memperhatikan dan mendengarkannya. Ketika selesai bernyanyi, Ayah bertepuk tangan.
Ayah :“Wah, anak ayah pandai menyanyi. Suaranya pun merdu.”
Beni :“Ah, Ayah. Beni jadi malu, nih.”
Ayah :“Lho, kenapa malu?”
Beni :“Sebenarnya Beni tidak mengetahui arti lagu itu, Ayah.”
Ayah :“Oh, kamu ingin mengetahui artinya?”
Beni :“Iya dong, Yah.”
Ayah :“Baiklah, Ayah akan beri tahu arti lagu “Bungong Jeumpa”.
Bunga cempaka,
bunga cempaka terkenal di Aceh
Bunga terlebih, terlebih indah sekali
Putih kuning bercampur merah
Mekar sekuntum indah rupawan
Dalam sinar bulan, dalam sinar bulan angin
ayunkan
Gugur bersusun, bersusun, yang sudah layu
Harum baunya kalau dicium
Alangkah harum si bunga cempaka
Beni :“Wah, ternyata bungong jeumpa itu maksudnya bunga cempaka.”
Ayah :“Iya, betul. Bunga cempaka adalah bunga yang sangat harum.”
Beni :“Wah, selama ini Beni hanya mengetahui bunga mawar dan melati saja yang harum.”
Ayah :“Bunga cempaka warnanya putih dan baunya harum. Banyak orang menyukai keharuman bunga cempaka. Dan keharuman bunga cempaka ini dimanfaatkan untuk membuat minyak wangi.”
Beni :“Wah, hebat ya, Yah.”
Ayah :“Itulah kelebihan manusia, Beni. Kita dapat memanfaatkan alam sesuai kondisi geografis tempat kita tinggal. Kamu tahu tidak, bahwa setiap negara memilih bunga tertentu sebagai simbol negara?”
Beni :“Wah, Beni belum mengetahuinya, Yah. Lalu, bagaimana memilihnya?”
Ayah :“Berdasarkan kondisi geografis setiap negara, pasti ada jenis tanaman bunga yang banyak tumbuh baik di negara itu, tetapi tidak banyak tumbuh di negara lain. Nah, dari jenis tanaman itulah dipilih bunga sebagai ciri khas negara tersebut.”
Beni :“O, begitu ya, Yah.”
Ayah :“Itulah salah satu contoh aktivitas manusia yang menunjukkan adanya keterikatan dengan keadaan alam di lingkungannya.

*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post