Otak Manusia Ibarat Raksasa Tidur

Manusia secara proporsional memiliki area otak yang lebih besar yang disebut uncomitted cerebral cortex atau cortex cerebri yang merupakan jembatan yang menghubungkan antara sel saraf. Cortwx cerebri atau neokortex ini merupakan bagian otak yang berfungsi untuk hal-hal yang bersifat rasional. Bagian inilah yang menjadi pembeda antara otak manusia dengan otak binatang. Pada binatang, bagian tersebut berfungsi untuk aktivitas dalam mempertahankan hidup atau Survival, tetapi tidak dapat digunakan untuk dimanfaatkan untuk keperluan lainnya seperti memecahkan masalah, mengingat, dan fungsi-fungsi luhur lainnya.

Sebaliknya, otak manusia justru tidak tarikat hanya untuk satu fungsi serta memiliki kemampuan membangun sinapsis baru sesuai kebutuhan. Otak manusia memiliki kapasitas yang sangat besar untuk belajar. Tidaklah mengherankan bahwa manusia secara evolutif termasuk spesies yang memiliki kapasitas otak paling besar yaitu sekitar 1500 cc sehingga diberi nama Homo sapiens sapiens yang artinya manusia super cerdas. Penelitian yang dilakukan Jernigen menunjukkan bukti bahwa berat otak manusia mengalami penyusutan dari 1500 gram menjadi 1300 gram pada usia 60 tahun, dan menjadi 1100 gram pada usia 95 tahun. Secara umum dapat dikatakan bahwa otak manusia berkurang sekitar 10% sepanjang hidupnya setelah berakhir proses pertumbuhannya. Dengan kata lain, otak manusia berkurang sekitar 1 gram setiap tahunnya sejak manusia masuk ke fase dewasa. Perubahan lain juga terjadi pada perbandingan warna abu-abu atau Grey matter- substansia grisea pada otak ke warna yang lebih putih atau white matter- substansia Alba. Otak manusia dibungkus oleh suatu lapisan tipis yang disebut meninges dan terdiri atas banyak lipatan yang disebut gyrus.
Otak manusia dapat dibagi atas otak besar (cortex cerebru atau neocortex), ganglia basalis, limbic system, otak tengah atau midbrain, batang otak, dan otak kecil.

Cortex cerebri atau neokorteks disebut juga sebagai the thinking cap. Bagian ini didominasi oleh gray matter dan meliputi 80% dari seluruh otak manusia. Bagian ini memiliki 6 bagian yaitu;

  1. Lobus frontalis (depan) 
  2. Lobus parietalis (tengah) 
  3. Lobus occipitalis (belakang) 
  4. Lobus temporalis (samping) 
  5. Insula 
  6. Rhinencephalon
Bagian ini dikenal sebagai otak berpikir atau otak belajar yang juga sekaligus menjadi bagian otak luar yang menutupi bagian otak sebelah dalam yaitu sistem limbik. Kemampuan neokorteks pada manusia memberikan kemampuan manusia untuk berpikir, persepsi, berbicara, belajar, berperilaku yang beradab dan berbudaya, belajar atau mempelajari sesuatu yang baru, imajinasi kreatif, memproses informasi, merasakan, bergerak, dan fungsi-fungsi luhur lainnya.

Neocortex inilah yang kemudian dinamakan sebagai otak rasional. Secara anatomis Neocortex terdiri atas dua belahan yaitu belahan otak kiri dan belahan otak kanan. Otak kiri menekankan kata-kata, logika, angka, matematika dan urutan. Sedangkan otak kanan menekankan rima, irama, musik, gambar dan imajinasi. Kedua belahan otak tersebut relatif tidak simetris, yang sebelah kiri relatif abu-abu warnanya, dan lebih besar bagian belakangnya. Sedangkan yang di sebelah kanan lebih berat, lebih lebar bagian depannya, serta lebih besar ukuran internal skull-nya. Kedua belahan otak kiri dan kanan ini dihubungkan oleh corpus callosum, hyppocampus, dan comisura anterior. Secara fisiologis atau fungsional, ketiga penghubung tersebut menjadi alat atau media untuk mengirim informasi, dan memungkinkan terjadinya kerjasama atau kolaborasi dan integrasi dari dua belahan otak tersebut.


Hubungan ini melibatkan ratusan juta " kabel " yang berfungsi menjembatani interaksi antar sel-sel saraf atau neuron dari belahan satu dengan belahan lainnya. Karenanya, otak dapat bekerja sebagai suatu sistem yang baik antara bagian kiri dan bagian kanan dari neocortex, antara sistem limbik dan neocortex, maupun antara sistem limbik kanan maupun kiri. Serabut-serabut saraf yang menghubungkan belahan otak kanan dan kiri terdiri atas tiga jenis yaitu; 
  1. Serabut-serabut proyeksi 
  2. Serabut-serabut asosiasi 
  3. Serabut-serabut komisural 
Sistem limbik = otak emosional 
Bila neocortex dikenal sebagai otak rasional, maka bagian sistem limbik ini dikenal sebagai otak emosional. Walaupun dari sisi volume bagian otak ini jauh lebih kecil dari neocortex. Namun sistem limbik ini memiliki peran yang sangat penting dan karenanya disebut sebagai otaknya otak. Bila suplai darah pada otak menunjukkan fungsi otak tersebut, maka sistem limbik adalah bagian otak yang paling banyak memperoleh suplai darah.

Secara fisiologis posisinya adalah sebagai perantara aktivitas otak yang terjadi antara otak bagian atas dan bagian bawah. Pada penelitian sebelumnya peran bagian ini dianggap hanya terkait dengan proses emosi. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa sistem limbik ini berperan dalam penyatuan atau integrasi pemikiran rasional dan energi emosi, yang artinya menyempurnakan proses berpikir manusia. Dalam perannya sebagai pengendali emosi, sistem limbik ini juga memberikan kontribusi yang mendasar terhadap proses belajar. Sistem limbik melakukan peran vital dalam meneruskan informasi yang diterima ke dalam sistem memori.

Peran penting lainnya adalah melalui peran thalamus dan hypothalamus- bagian dari sistem limbik- dalam mengatur Seluruh aktivitas penting tubuh seperti mengatur suhu tubuh, keseimbangan zat-zat kimia tubuh seperti gula darah, detak jantung, tekanan darah, berbagai jenis hormon, dan aktivitas sek5ual. Pada bagian inilah dipusatkan pengaturan emosi seperti marah, senang, takut, kecewa, sedih, bahagia, agresif, defensif, haus, lapar, menangis, heran, dengki, kaget, bingung, senyum, tertawa, cemberut, dan berbagai ekspresi emosi lainnya.

Sistem limbik juga terlibat dalam bekerjanya sistem ingatan atau memori dan memberikan kontribusi yang esensial terhadap proses belajar yang efektif. Manusia memiliki tiga jenis sistem memori, yaitu; 
  1. Short - term memory, yang hanya bertahan dalam hitungan detik. 
  2. Mid - term memory, yang dapat bertahan antara 15 detik sampai beberapa menit. 
  3. Long - term memory, atau Unlimited memori, yang tidak ada batas waktunya.
Sistem limbik terkait dengan ketiga macam memori dengan cara; 
  • Sistem limbik mengubah informasi yang diterima otak dalam bentuk yang tepat untuk dapat diproses. Kemudian, secara tetap memeriksa informasi yang diteruskan ke bagian lain dari otak dengan memahaminya dan membandingkannya dengan pengalaman masa lalu. 
  • Sistem limbik juga mengarahkan informasi pada bagian otak yang menyimpan ingatan dengan tepat. Fungsi ini diperlukan sebab memori tidak disimpan pada tempat yang khusus, tetapi tersebar pada seluruh bagian otak yang fungsinya terkait secara alami dengan sistem memori tersebut. Kata-kata, angka-angka, dan imajinasi visual misalnya disimpan dalam neocortex pada pusat-pusat bahasa, pusat berhitung, dan Pusat penglihatan yang ada pada neocortex tersebut. 
  • Sistem limbik juga terlibat dalam pengiriman informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.
Bila kita lupa sesuatu, bukan berarti sesuatu tersebut sudah hilang dari tempat penyimpanannya, melainkan karena sistem untuk mengakses ke tempat penyimpanan memori tersebut sudah lemah. Akses ke tempat penyimpanan memori yang dimaksud menjadi kuat bila kita sering mempergunakannya, demikian pula sebaliknya. Karena itulah, dalam proses belajar diperlukan teknik-teknik tertentu tertentu menyimpan informasi dalam memori, teknik recalling memori (memanggil kembali informasi itu dari tempat penyimpanannya) serta pentingnya pengulangan atau repetition dalam belajar tentang sesuatu, misalnya membaca agar akses penyimpanan memori semakin kuat dan cepat.

Pusat emosi otak anda berhubungan erat dengan sistem penyimpanan memori jangka panjang. Itulah sebabnya kita semua dapat mengingat dengan mudah informasi apapun yang memiliki muatan emosi yang tinggi. Contohnya, hampir semua orang dapat mengingat pengalaman pertama yang mengesankan dalam hidupnya, musik dan syair pada lagu yang memicu kenangan yang mendalam- jika musik itu dihubungkan dengan kesenangan pribadi atau pengalaman menyenangkan lainnya. Mengetahui cara otak memproses informasi semacam itu adalah kunci vital untuk belajar secara lebih efektif.

RAS (Reticular Activating System) Sebagai bagian dari sistem limbik berperan sebagai saklar atau toggle switch yang mengendalikan Apakah otak emosional atau otak rasional yang sedang bekerja. RAS terletak tepat di ujung atas batang otak sampai bagian lebih bawah dari neocortex. RAS inilah yang akan mengatur Apakah kita santai atau marah. Contoh dalam situasi yang disebut menyerang atau menghindar,RAS ini memutuskan hubungan ke neocortex. Sistem limbik berada pada kedudukan Sentral dan kemampuan Nalar kita menjadi hilang. Dan pada saat itulah dapat dikatakan kita menggunakan pilot otomatis, berupa tindakan ataupun gerakan yang kita lakukan secara otomatis tanpa berpikir lagi. Gerakan seperti inilah yang kita sebut dengan gerakan refleks.

Bila kita dalam keadaan santai atau normal,RAS membuka kembali hubungan sistem limbik dengan neocortex. Pada posisi ini memungkinkan kita menggunakan logika atau Nalar dan mengembangkan kreativitas pada kedudukan Sentral. Peran RAS ini begitu penting supaya manusia dapat bertahan hidup atau agar manusia dapat menikmati hidup.

Pemindahan atau switching dari RAS ini sangat strategis bagi manusia dalam menghadapi situasi dari waktu ke waktu. Tidak berfungsinya atau tidak sempurnanya fungsi RAS ini untuk memutuskan atau menghubungkan antara neocortex dengan sistem limbik berarti bencana bagi orang yang bersangkutan, dan juga bagi orang lain. Dari study akhir-akhir ini terhadap perilaku kriminal, terdapat gangguan yang membuat RAS tidak dapat melakukan fungsinya sebagai saklar secara sempurna, seperti adanya penyakit tumor, stres berlebihan dan sebagainya. Akibatnya hubungan antara neocortex dan sistem limbik menjadi terputus dan akibatnya menimbulkan perilaku negatif yang tidak berkemanusiaan.

*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post