Kelas 6, Tema 8, Pembelajaran 5, Bumi, Matahari, dan Bulan

Bumi diperkirakan terbentuk sekitar 4.500.000.000 tahun yang lalu. Volume bumi secara keseluruhan diperkirakan 1.083.208.840 kilometer kubik. Sementara berat bumi diperkirakan mencapai 5.880.000.000.000.000.000.000 ton. Binatang paling sederhana muncul sekitar 500.000.000 tahun yang lalu. Batu tertua yang pernah diselidiki kurang lebih berumur 4.000.000.000 tahun. Tumbuhan paling sederhana yaitu algae diperkirakan muncul 1.000.000.000 tahun yang lalu. Binatang bertulang punggung tertua muncul sekitar 400.000.000 tahun yang lalu. Reptilia seperti Dinosaurus diperkirakan mucul 190.000.000 tahun yang lalu.

Bentuk Bumi itu bulat seperti bola. Model tiruan bumi yang berbentuk bola disebut globe. Tetapi menurut hasil penelitian, bentuk bumi tidak benar-benar bulat, tetapi bulat pepat. Beberapa bukti bahwa bumi berbentuk bulat, antara lain:

  1. Foto bumi yang diambil dari satelit buatan yang letaknya jauh di ruang angkasa menunjukkan bahwa bumi bulat.
  2. Jika kita berlayar terus ke satu arah, maka akhirnya kita akan kembali ke tempat permulaan kita berlayar.
  3. Jika kita memperhatikan kapal laut pada saat berlayar ke tengah laut, maka yang mula-mula lenyap dari pandangan kita adalah badan kapal baru kemudian tiang-tiangnya. Akhirnya, seluruh badan kapal hilang dari pandangan kita.
  4. Pada waktu matahari akan terbit, awan dan gunung-gunung tinggi di sebelah timur sudah tampak terang, sementara di sebelah barat masih tampak gelap.
Menarik sekali belajar lebih dalam tentang Bumi, Matahari, dan Bulan. Saatnya kamu membuat tulisan tentang peristiwa pada Bumi, Matahari, dan Bulan serta akibatnya dengan rinci. Hasilnya ini akan kamu presentasikan di depan kelas.

Pembukaan;
Semua benda yang ada dilangit seperti planet, matahari, satelit, asteroid, satelit bumi dan lain sebagainya disebut tata surya. Berbicara tentang tata surya, Matahari adalah pusat tata surya. Matahari merupakan salah satu bintang yang berada pada galaksi bimasakti yang terletak sangat dekat dengan bumi. Oleh karena itu cahaya matahari akan nampak lebih terang dan juga memiliki ukuran yang terlihat jauh lebih besar jika dibandingkan dengan berjuta juta bintang yang lainnya. Matahari juga memiliki fungsi dan peranan paling penting di dalam struktur tata surya. Matahari merupakan bagian dari tata surya yang memiliki ukuran, massa, volume, temperatur, dan gravitasi yang paling besar sehingga matahari memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap benda-benda angkasa yang beredar mengelilinginya.
Isi;
Bumi yang kita huni bergerak mengelilingi matahari. Bumi mempunyai dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Rotasi bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi Matahari.

Bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit atau dibulatkan menjadi 24 jam untuk satu kali rotasi. Gerak rotasi Bumi dari barat ke timur menyebabkan berbagai peristiwa, yaitu:

1. Terjadinya siang dan malam
Pada saat berotasi tidak semua bagian bumi mendapatkan sinar matahari. Bagian bumi yang mendapatkan sinar matahari mengalami siang, sementara itu bagian bumi yang tidak mendapatkan sinar matahari mengalami malam.

2. Gerak Semu Harian Matahahari
Seperti telah disebutkan bahwa bumi berotasi dengan arah gerakan dari barat ke timur, akibatnya, Matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat. Inilah yang dinamakan gerak semu harian matahari.

3. Perbedaan Waktu di Berbagai Tempat di Dunia
Rotasi Bumi menyebabkan adanya perbedaan waktu di berbagai tempat di dunia. Setiap tempat di Bumi dengan jarak 15° memiliki perbedaan waktu satu jam. Jika jaraknya 30°, maka perbedaan waktunya dua jam, dan seterusnya. Angka ini berasal dari pembagian sudut tempuh dengan waktu tempuh (360° : 24 = 15°).

4. Perbedaan Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi
Rotasi Bumi menyebabkan Bumi berbentuk tidak bulat sempurna melainkan pepat di bagian kutubnya. Bentuk ini mengakibatkan jari-jari Bumi di daerah kutub dan khatulistiwa berbeda dan perbedaan jari-jari Bumi menimbulkan perbedaan percepatan gravitasi di permukaan Bumi. Perbedaan tersebut terutama di daerah khatulistiwa dengan kutub.

Untuk satu kali revolusi, Bumi membutuhkan waktu 365¼ hari atau satu tahun. Pengaruh Revolusi Bumi antara lain sebagai berikut :

1. Pergantian Musim
Bumi mengelilingi Matahari dengan posisi miring sebesar 23½° ke arah timur laut dari sumbu Bumi. Posisi ini menyebabkan terjadinya pergantian musim. Ketika kutub selatan Bumi condong ke Matahari, belahan Bumi bagian selatan bertambah dekat dengan Matahari. Hal ini menyebabkan belahan Bumi selatan mengalami musim panas. Pada saat yang sama, belahan Bumi utara semakin jauh dari Matahari. Belahan Bumi utara mengalami musim dingin. Di antara pergantian musim panas ke dingin, terjadi musim gugur. Di antara pergantian musim dingin ke panas, terjadi musim semi. Jadi, belahan Bumi selatan dan utara mengalami empat musim.Kalian tentu tahu kita tinggal di daerah khatulistiwa, daerah khatulistiwa selalu mendapatkan sinar Matahari sepanjang tahun. Oleh karena itu, daerah khatulistiwa mengalami dua musim yaitu musi kemarau dan musim hujan. Musim hujan teradi antara bulan Oktober-April, dan musim kemarau antara bulan April-Oktober. Daerah khatulistiwa biasa disebut daerah tropis.

2. Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam satu tahun walaupun pada kenyataannya matahari tidak mengalami perubahan posisi. Kenampakan tersebut terjadi akibat revolusi Bumi sehingga matahari seolah-olah bergerak atau berpindah tempat. Nah, gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan Matahari.
  • Tanggal 21 Maret Dilihat dari Bumi, Matahari tepat berada pada garis khatulistiwa (0º). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur. Demikian pula, Matahari seolah-olah tenggelam tepat di sebelah barat.
  • Tangal 21 Juni, dilihat dari Bumi, Matahari tampak berada pada 23½º lintang utara (LU). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke utara.
  • Tanggal 23 September, diamati dari Bumi, Matahari tampak kembali berada pada garis khatulistiwa. Akibatnya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur.
  • Tanggal 22 Desember, Matahari tampak berada pada 23½º lintang selatan (LS) jika dilihat dari Bumi. Hal ini menyebabkan Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke selatan.
Seperti Bumi, bulan juga memiliki dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Rotasi Bulan adalah Perputaran Bulan pada porosnya. Untuk satu kali rotasi, Bulan membutuhkan waktu sebulan (29½ hari). Rotasi Bulan tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap kehidupan di Bumi.

Revolusi Bulan adalah gerakan Bulan mengelilingi Bumi. Waktu yang diperlukan untuk satu kali revolusi adalah 29½ hari atau 1 bulan. Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami delapan fase. Apabila dirata-rata, setiap fase Bulan berlangsung selama kurang lebih 3–4 hari.  
  1. Hari pertama, Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
  2. Hari keempat, Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.
  3. Hari kedelapan, Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
  4. Hari kesebelas, Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.
  5. Hari keempat belas, Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
  6. Hari ketujuh belas, Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali seperti cakram.
  7. Hari kedua puluh satu, Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.
  8. Hari kedua puluh lima, Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk seperti sabit. Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru.
Pengaruh Gerakan Bumi dan Bulan antara lain;
1. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi jika posisi bumi berada diantara bulan dan matahari, dan ketiganya berada pada satu garis lurus. Posisi ini mengakibatkan cahaya matahari akan terhalang bumi sehingga bulan menjadi gelap karena tidak ada cahaya matahari yang dipantulkan.  
Ada tiga jenis gerhana bulan, yaitu;
  1. Gerhana bulan total. Gerhana bulan total terjadi apabila bulan berada tepat pada daerah umbra (bayangan inti bumi). 
  2. Gerhana bulan sebagian. Gerhana bulan sebagaian terjadi pabila hanya sebagian saja permukaan bulan yang masuk ke dalam bayangan inti dan sebagian yang lainnya ada dalam bayangan kabur.
  3. Gerhanan bulan penumbra. Gerhana bulan penumbra terjadi jika seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra bumi. Pada saat gerhanan bulan penumbra, bulan masih terlihat meskipun tidak terlalu terang. 

2. Gerhana Matahari
Gerhana matahari merupakan peristiwa tertutupnya atau terhalangnya cahaya matahari oleh bulan untuk sampai ke bumi. Gerhana matahari terjadi jika bulan berada diantara bumi dan matahari, dan ketiganya terletak pada satu garis lurus. 

Kesimpulan;
Semua benda langit berputan mengelilingi matahari. Tidak terkecuali bumi dan bulan. Bulan sebagai satelit alami bumi juga berputar mengelilingi bumu. Bulan melakukan 2 macam gerakan yaitu rotasi dan revolusi. 
Ayo Berkreasi
Selain kamu dapat menjelaskan semua tentang Bumi, Matahari, dan Bulan esok hari, kamu juga dapat membuat sebuah karya yang bertemakan bumi, Matahari, dan Bulan. Kita akan menggunakan kain flanel dalam membuat karya tersebut. Sebelum membuat sebuah karya, terlebih dahulu perlu dibuat desainnya.

Untuk membuat karya kerajinan kain flanel, sebelumnya kita akan berlatih teknik jahit tusuk feston. Teknik ini digunakan untuk menutupi kain yang akan kita masukkan ke dalam kain flanel. Kerjakan langkah-langkah berikut!
  1. Siapkan benang dan jarum. Pada tahap persiapan, alat dan bahan utama yang diperlukan, yaitu jarum dan benang.
  2. Masukkan benang pada lubang jarum. Panjang benang disesuaikan.
  3. Setelah benang terpasang, buatlah simpul mati di ujung benang untuk menahan agar jahitan pertama tidak lepas dari kain.
Langkah-langkah membuat sebagai berikut.
Langkah 1
Tusukkan jarum pada kain flanel seperti pada gambar di bawah. Jika kamu baru mulai dari awal, tusukkan jarum dari bawah ke atas, sehingga posisi simpul benang berada pada bagian bawah kain flanel. Lanjutkan ke langkah 2.
Langkah 2
Tariklah jarum yang ditusukkan pada langkah 1 dan benang pun mengikutinya. Perhatikan: hal yang paling penting pada langkah kedua ini adalah posisi dari jarum di atas benang. Lihat posisi jarum dan benang di bagian kiri atas. Di sinilah kunci dari tusuk feston. Jika posisinya salah, maka hasilnya akan berbeda.
Langkah 3
Perhatikan tumpukan benang. Setelah benang ditarik, perhatikan hasil akhirnya, terutama posisi tumpukan benang. Jika sudah sesuai dengan gambar di samping maka tinggal dikencangkan saja. Tahap selanjutnya membuat tusuk feston sudah selesai. Ulangi melakukan ketiga langkah di atas hingga semua bagian sisi dijahit sampai selesai.
Ayo Ceritakan
Tuliskan pengalamanmu saat membuat karya di atas! Apakah kamu membutuhkan bantuan teman atau gurumu saat mengerjakannya? Manfaat apa yang di dapatkan setelah kamu mendapat bantuan tersebut? Tuliskan pengalamanmu tersebut pada kolom di bawah ini!

*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post