Amalan ini Akan Membuat Kita Terhindar Dari Musibah

Sering saya atau Anda mungkin temui seseorang yang mengadu tentang dirinya yang sedang tertimpa musibah bertubi-tubi dalam hidup. Yang menyedihkan adalah orang itu hampir berputus asa untuk meneruskan kehidupannya. Memang putus asa adalah kondisi yang dapat dialami siapa saja, tetapi semua tergantung pada individu masing-masing. Dengan kata lain, sebenarnya kita dapat menghilangkan putus asa dari dalam diri kita.

Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan seseorang mengalami yang namanya putus asa ini? Perlu dipahami bahwa semua musibah dunia baik itu sakit, masalah pekerjaan dan lain sebagainya tidak lain dan tidak bukan merupakan ujian dai Allah SWT. Seseorang yang terjerumus dalam lembah dosa atau dengan kata lain sudah terbiasa melakukan maksiat diluar batas akan mungcul anggapan bahwa dosanya tidak akan diampuni, dan orang itu lupa bahwa Allah SWT adalah Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pengampun. Sebesar atau seberat apapun dosa kita, selama kita mau berusaha bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat (taubat nashuha), maka niscaya Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa tersebut. Jadi jangan berputus asa dai rahmat Allah SWT.

Jadi tidak menyadarinya seseorang akan ujian yang dijalani dan anggapan dosa yang dilakukan sudah tidak diampuni itulah dua hal yang dapat menjerumuskan orang pada perasaan putus asa. Padahal jika kita bisa menjalani ujian dengan sabar maka kita akan dinaikan derajatnya dimata Allah SWT. Dan ampunan Allah SWT itu maaha luas bagi hambaNya.

Allah SWT berfirman yang artinya;
“Ibrahim berkata, “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat”.” (Q.S. Al Hijr: 56).

“Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.” (Q.S. Az Zumar: 53)

BAHAYA PUTUS ASA

1. Lupa Terhadap Kebaikan Tuhan
“Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa”. (Q.S. Ar Ruum: 36).

Dari ayat tersebut dapat kita ambil sebuah ibarah (pelajaran) bahwa sikap putus asa membuat kita lupa kepada kebaikan yang pernah diberikan Tuhan, Allah SWT kepada kita di saat senang (gembira).

2. Rugi Dunia dan Akhirat
“Dan diantara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi, maka jika ia memperoleh kebaikan, tetaplah ia dalam keadaan itu dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata”. (Q.S. Al Hajj: 11).

Dari ayat tersebut jelas dikatakan bahwa orang yang ditimpa musibah dan berpaling ke belakang, maka ia akan rugi di dunia dan akhirat. Yang mana, kerugian itu adalah kerugian yang nyata. Sebagaimana dapat kita maknai bahwa orang yang ditimpa musibah dan berpaling ke belakang berarti menandakan kalau ia adalah orang yang putus asa karena justru semakin lupa kepada Tuhannya, Allah SWT.

3. Sama Derajatnya Dengan Kaum Kafir
“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya; dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (Q.S. Yusuf: 87).

Bagi seseorang yang sedang remuk dan kecewa atas apa yang sedang menimpa dirinya kadang muncul bisikan-bisikan setan atau pertanyaan dalam dirinya;
“Kenapa harus aku? Kenapa tidaklain?”
“Di mana Allah? Saban hari aku berdoa agar dilepaskan bebanan dugaan hidup ini. Aku dah tak sanggup. Tetapi, semakin aku berdoa semakin banyak dugaan diberi. Bahkan ditambah-tambah lagi. Ya Tuhan, tidak kasihankah engkau dengan diriku?”

Lalu dengan izin Allah SWT satu demi satu permasalahan dan dugaan itu dilaluinya. Dan ketika mengingat kembali rentetan peristiwa atas apa yang menimpa, kita lalu berkata.
“Maha Baiknya Allah. Dia memberikan aku dugaan sedemikian agar aku lebih dekat dengan Dia. Berfikir akan kebesaran-Nya. Allah SWT memang selalu ada untuk hamba-Nya, hanya kita yang mau mencari dan mendekat atau berlari menjauh dari-Nya.”

Setiap kehidupan yang kita jalani ini sesungguhnya tidak tidak pernah lepas dari yang namanya ujian, dugaan, permasalahan dan musibah. Dan kesemua itu jika kita terima akan sangat indah. Allah SWT memberikan ujian demi ujian semata sebagai tanda kasih sayangNya kepada setiap hambaNya.

Berikut ini beberapa perkara yang boleh kita lakukan sebagai seorang Muslim apabila ditimpa musibah, apapun itu musibahnya.
  1. Bangun malam dan solat sunat Tahajjud
  2. Bertaubat atas segala khilaf yang dilakukan
  3. Tidak meninggalkan solat fardhu lima waktu
  4. Melatih diri untuk membaca al-Quran pada setiap waktu selepas solat fardhu atau ketika waktu lapang. Ini kerana Al-Qur’an adalah salah satu ‘ubat penawar’ buat hati yang berduka
  5. Sentiasa membasahkan lidah dengan zikrullah.
  6. Berfikiran positif dan yakin bahawa segala yang ditakdirkan kepada kita itu adalah untuk meningkatkan iman dan mendekatkan diri kita kepadaNya
  7. Bersedekah walaupun sedikit
  8. Sentiasa berbuat baik tanpa mengharapkan apa jua balasan
  9. Mempertingkatkan amal ibadah termasuk amalan sunat bagi menampung ibadah fardhu yang wajib
  10. Bersyukur di atas segala nikmat dan apa jua yang kita miliki
  11. Bersabar di atas segala ujian yang menimpa diri
  12. Meletakkan kebergantungan hidup kita kepada Allah dengan diiringi usaha dan tawakkal.
  13. Seluruh kehidupan kita ini adalah ujian dari Allah SWT. Tidak kaya ataupun miskin, hakikatnya di mata Allah kita semua sama. Yang membedakannya adalah pada nilai taqwa kepadaNya.

*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post