Pembelajaran 4, Denah Kandang Kelinci

Apa itu denah? Denah merupakan gambaran tentang tata letak dalam suatu ruangan atau tempat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) denah adalah gambar yang menunjukan letak kota, jalan, dan sebagainya, peta atau gambar ruanngan seperti rumah, bangunan dan lain sebagainya. Apa fungsi denah? Fungsi denah adalah sebagai petunjuk dari letak suatu objek. Misalnya pada denah suatu ruangan. Dari situ maka akan digambarkan fungsi ruang, susunan ruang, dimensi ruang, letak pintu bukaan, isi ruangan dan lain-lain. Yang tidak kalah penting perlu diperhatikan saat membaca denah adalah kita harus memperhatikan arah mata angin. Ini merupakan patokan karena setiap denah biasanya akan terdapat tanda yang menunjukan mata angin arah utara. Dalam sebuah denah juga dicantumkan nama jalan dan juga tempat umum yang akan memudahkan kita ke lokasi yang kita tuju.

Langkah-langkah, cara membaca denah yaitu:
  1. Baca dahulu judul denah
  2. Perhatikan keterangan yang menjelasskan simbol pada denah
  3. Bacalah hubungan bagian denah, baik jalan atau bangunannya
  4. Masukkan segala hal yang ingin di ketahui dari denah
  5. Baca semua isi denah untuk mencari jawaban dari berbagai pertanyaan yang telah diajukan.
Sebagai contoh berikut disajikan denah sebuah kandang kelinci;

Gambaran yang lebih luas dibandingkan dengan denah adalah peta. Peta merupakan gambaran dengan menggunakan skala tertentu mengenai suatu daerah. Secara umum Pengertian Peta adalah gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Ilmu yang mempelajari tentang peta disebut kartografi.

Peta merupakan alat yang sangat penting dalam geografi karena mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut.
  1. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu wilayah di permukaan bumi.
  2. Menggambarkan bentuk dan persebaran berbagai gejala di permukaan bumi.
  3. Menggambarkan kondisi fisik dan kondisi sosial suatu wilayah.
Peta juga dapat digunakan untuk menggambarkan berbagai gejala yang terdapat di permukaan bumi. Oleh karena itu, untuk mempelajari peta dengan baik seseorang hendaknya memiliki berbagai macam pengetahuan meskipun hanya bersifat umum. Dengan peta kita juga bisa mengetahui kondisi geografis negara Indonesia.

Ayo Mengamati
Tuliskan kondisi geografis wilayah Indonesia, khususnya kondisi geografis pulau-pulau besar di Indonesia.

1. Kondisi Geografis Pulau Jawa Berdasarkan Peta
Pulau Jawa merupakan wilayah terluas ke lima di Indonesia dan merupakan pulau terbesar ke 13 di dunia. Pulau yang relatif muda dan sebagaian besar terbentuk dari aktivitas vulkanik dengan deretan gunung-gunung berapi membentuk jajaran yang terbentang dari timur hingga barat dengan endapan aluvia sungai. Oleh karena itu, sebagian besar tanah di Pulau Jawa dalah tanah yang subur.
1. Luas: 126.700 km²
2. Batas:
a. Laut
  1. Sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa
  2. Sebelah Timur berbatasan dengan selat Bali
  3. Sebelah Selatan berbatasan dengan samudera Hindia
  4. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda
b. Darat
  1. Sebelah utara berbatasan dengan Pulau Kalimantan
  2. Sebelah timur berbatasan dengan Pulau Bali
  3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kepulauan Cocos (Australia
  4. Sebelah barat berbatasan dengan Pulau Sumatera
3. Keadaan Alam
a. Nama pantai dan laut
Pantai di Jawa
- Kepulauan Karimun Jaya di Jawa Tengah
- Pantai Banyutibo di Jawa Timur
- Pantai Anyer di Banten
- Pantai Balekambang di Jawa Timur
- Pantai Peh Pulo di Jawa Timur
- Pantai Klayar di Jawa Timur
- Pantai Jungwok di Yogyakarta
- Pantai Karangbolong di Jawa Timur
- Pantai Sawarna di Banten
- Pantai Buyutan di Jawa Timur
- Pantai Pulau Merah di Jawa Timur
- Pantai Tanjung Lesung di Banten
- Pantai Menganti di Jawa Tengah
- Pantai Goa Cina di Jawa Timur
- Pantai Kesirat di Yogyakarta
- Pantai Siung di Yogyakarta
- Pantai Ombak Mati di Jawa Tengah
- Pantai Karang Agung di Jawa Timur
- Pantai Kukup di Yogyakarta

Laut yang dekat dengan pulau Jawa
  • Laut Jawa terletak di sebelah utara Pulau Jawa
  • Lautan Indonesia terletak di sebelah selatan Pulau Jawa dan Sumatera
b. Nama dataran rendah
  1. Dataran rendah Surakarta; Terletak di Provinsi Jawa Tengah dengan ketinggian 95 meter sampai 105 meter di atas permukaan laut.
  2. Dataran rendah Semarang; Terdapat di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Dataran rendah ini mempunyai ketinggian berkisar antara 0 sampai 3,5 meter di atas permukaan laut dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa.
  3. Dataran rendah Madiun; Terdapat di Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur. Dataran rendah Madiun berada pada ketinggian antara 63 meter sampai dengan 67 meter dari atas permukaan air laut. 
c. Nama gunung
Gunung Alang-alang (2.240 m)
Gunung Andong (1.726 m)
Gunung Anjasmoro (2.277 m)
Gunung Argapura (3.088 m)
Gunung Argowayang (2.162 m)
Gunung Arjuno (3.339 m)
Gunung Aseupan (1.174 m)
Gunung Ayamayam (1.022 m)
Gunung Baluran (1.247 m)
Gunung Berungkal (1.040 m)
Gunung Batok (2.440 m)
Gunung Beser (1.530 m)
Gunung Betiri (1.215 m)
Gunung Biser (1.359 m)
Gunung Bisma (2.365 m)
Gunung Blego (996 m)
Gunung Boklorobubuh (2.230 m)
Gunung Bongkok (1.141 m)
Gunung Bromo (2.392 m)
Gunung Bukit Tunggul (2.208 m)
Gunung Buleud (1.519 m)
Gunung Burangrang (2.057 m)
Gunung Butak (2.868 m)
Gunung Cadaspanjang (2.050 m)
Gunung Cakrabuana (1.721 m)
Gunung Calancang (1.667 m)
Gunung Canggah (1.618 m)
Gunung Cereme (3.078 m)
Gunung Ciawitali (1.297 m)
Gunung Cikuray (2.818 m)
Gunung Dorowati (1.586 m)
Gunung Endut (1.297 m)
Gunung Gajah Sambit (1.010m)
Gunung Galunggung (2.167 m)
Gunung Gambiran (1.080 m)
Gunung Gede (2.958 m)
Gunung Geder (1.555 m)
Gunung Gembes (1.105 m)
Gunung Guntur (2.249 m)
Gunung Gutak (676 m)
Gunung Halimun (1.925 m)
Gunung Haruman (1.217 m)
Gunung Ijen (2.443 m)
Gunung Ider-ider (2.527 m)
Gunung Jambangan (2.492 m)
Gunung Jambu (1.875 m)
Gunung Jaran (1.213 m)
Gunung Jenggeran (865 m)
Gunung Jimat (2.210 m)
Gunung Joho (1.272 m)
Gunung Jokolangan (2.312 m)
Gunung Jumbri (639 m)
Gunung Kaledong (1.251 m)
Gunung Kancana ( 2.182 m)
Gunung Kawi (2.651 m)
Gunung Karacak (1.839 m)
Gunung Karang (1.245 m)
Gunung Kelud (1.350 m)
Gunung Kembar I (3.052 m)
Gunung Kembar II (3.126 m)
Gunung Kencana (1.210 m)
Gunung Kendalisodo (794 m)
Gunung Kendang (2.617 m)
Gunung Kendeng (1.918 m)
Gunung Kepolo (3.035 m)
Gunung Kumbang (1.211 m)
Gunung Krakatau (813 m)
Gunung Krincing (2.751 m)
Gunung Lanang (1.105 m)
Gunung Langit (1.625 m)
Gunung Lasem (806 m)
Gunung Lembu (780 m)
Gunung Lawu (3.245 m)
Gunung Lemahlaki (858 m)
Gunung Lembayungan (1.029 m)
Gunung Lemongan (1.651 m)
Gunung Liman (2.563 m)
Gunung Limas (2.162 m)
Gunung Lumping (1.327 m)
Gunung Malabar (2.343 m)
Gunung Malang (1.310 m)
Gunung Mandalagiri (1.813 m)
Gunung Manglayang (1.818 m)
Gunung Manjatan (1.304 m)
Gunung Masigit (2.078 m)
Gunung Masigit Mandalawangi (1.640 m)
Gunung Megalama (1.131 m)
Gunung Merapi (2.911 m)
Gunung Merbabu (3.145 m)
Gunung Midangan (1.043 m)
Gunung Mungal (2.480 m)
Gunung Muria (1.602 m)
Gunung Nyungcung (1.010 m)
Gunung Nglumpang (1.020 m)
Gunung Pagas (1.142 m)
Gunung Pandan (897 m)
Gunung Panderman (2.000 m)
Gunung Pangparang (1.810 m)
Gunung Pangrango (3.019 m)
Gunung Panjungan (2.361 m)
Gunung Papandayan (2.665 m)
Gunung Patuha (2.386 m)
Gunung Patukbonteng (1.642 m)
Gunung Parang (963 m)
Gunung Penanggungan (1.653 m)
Gunung Penanjakan (2.777 m)
Gunung Panderman (2.045 m)
Gunung Pendil (2.338 m)
Gunung Pojoktiga (1.354 m)
Gunung Popok (825 m)
Gunung Prau (2.565 m)
Gunung Pulosari (1.346 m)
Gunung Pulusari (1.855 m)
Gunung Putri (1.872 m)
Gunung Raja (1.635 m)
Gunung Rajekwesi (900m)
Gunung Ranti (2.601 m)
Gunung Raung (3.332 m)
Gunung Ringit (1.250 m)
Gunung Sadakeling (1.676 m)
Gunung Salak (2.211 m)
Gunung Sanggabuana (1.291 m)
Gunung Sawal (1.764 m)
Gunung Semeru (3.676m)
Gunung Semungklung (1.200 m)
Gunung Sewu (1.240 m)
Gunung Sibendo (1.230 m)
Gunung Siberuk (1.200 m)
Gunung Sigepak (855 m)
Gunung Sikedung (1.248 m)
Gunung Sindoro (3.150 m)
Gunung Sipandu (2.241 m)
Gunung Slamet (3.432 m)
Gunung Sumbing (3.336 m)
Gunung Subang (1.200 m)
Gunung Suket (2.950 m)
Gunung Talaga (2.268 m)
Gunung Tambakruyung (1.990 m)
Gunung Tampomas (1.684 m)
Gunung Tanggung (780 m)
Gunung Tangkuban Perahu (2.084 m)
Gunung Tanjaknangsi (1.505 m)
Gunung Telaga Bodas (2.201 m)
Gunung Telomoyo (1.894 m)
Gunung Tidar (503 m)
Gunung Tilu (1.076 m)
Gunung Tulah (1.150 m)
Gunung Ungaran (2,050 m)
Gunung Wagir Jampang (803 m)
Gunung Waringin (2.140 m)
Gunung Wayang (2.181 m)
Gunung Welirang (3.156 m)
Gunung Wilis (2.552 m)

2. Kondisi Geografis Pulau Sumatra Berdasarkan Peta
Pulau Sumatra merupakan pulau terluas ke lima di dunia. Merupakan wilayah perairan sehingga banyak terdapat daerah rawa. Di wilayah timur terdapat banyak sungai besar seperti sungai Musi, Batanghari, Asahan, Inderagiri, dan lain-lain. Adapun di wilayah barat sampai selatan membentang bukit barisan. Di Sumatra banyak terdapat gunung berapi aktif, seperti Marapi, Talang, Sinabung, dan lain-lain.
1. Luas :473.481 km²
2. Batas
a. Laut
  • Sebelah utara berbatasan dengan teluk Benggala
  • Sebelah selatan berbatasan dengan selat Sunda
  • Sebelah timur berbatasan dengan selat malaka
  • Sebelah barat berbatasan dengan samudra Hindia
b. Daratan
  • Sebelah utara berbatasan dengan negara Malaysia dan Singapura
  • Sebelah selatan berbatasan dengan kepulauan Mentawai
  • Sebelah barat berbatasan dengan negara India
  • Sebelah timur berbatasan dengan pulau Kalimantan
3. Keadaan Alam
a. Nama-nama pantai dan laut
  • Pantai Iboih, Aceh
  • Pantai Sorake, Pulau Nias, Sumatra Utara
  • Pantai Carocok, Sumatra Barat
  • Pantai Pulau Jemur, Provinsi Riau
  • Pantai Trikora, Kepulauan Riau
  • Pantai Pasir Putih, Lampung
  • Pantai Tanjung Tinggi, Kepulauan Belitung
  • Pantai Parai Tenggiri, Kepulauan Bangka
  • Pantai Nongsa, Batam
  • Pantai Pasir Panjang, Bengkulu
Nama Laut di pulau Sumatra
  • Lautan Indonesi, di selatan pulau Sumatra
b. Nama-nama dataran rendah
  • dataran rendah kabupaten asahan
  • dataran rendah kota jambi
  • dataran rendah tanjung jabung barat
  • dataran rendah tanjung jabung timur
  • dataran rendah muaro jambi
  • dataran rendah merangin
  • dataran rendah batang hari
  • dataran rendah air manis 
  • dataran rendah kasih
  • dataran rendah cermin
c. Nama-nama gunung
  1. Gunung Bandahara, Aceh (3.030 m)
  2. Gunung Burni Telong, Aceh (2.600 m)
  3. Gunung Geureudong, Aceh (2.885 m)
  4. Gunung Kembar, Aceh (..... m)
  5. Gunung Leuser, Aceh (3.404 m)
  6. Gunung Perkison, Aceh (2.828 m)
  7. Gunung Seulawah Agam, Aceh (1.726 m)
  8. Gunung Sibayak, Sumatera Utara (2.212 m) -
  9. Gunung Sibuaten, Sumatera Utara (2.457 m)
  10. Gunung Sihapuabu, Sumatera Utara (..... m)
  11. Gunung Sinabung, Sumatera Utara (2.475 m)
  12. Gunung Sorik Marapi, Sumatera Utara (2.145 m)
  13. Gunung Djadi, Riau (1.100 m)
  14. Gunung Ambun, Sumatera Barat (2.060 m)
  15. Gunung Cermin, Sumatera Barat (..... m)
  16. Gunung Kelabu, Sumatera Barat (2.179 m)
  17. Gunung Kerinci, Sumatera Barat dan Jambi (3.805 m) (tertinggi di Sumatera, kedua di Indonesia dan gunung berapi tertinggi di Indonesia)
  18. Gunung Mande Rabiah, Sumatera Barat (2.430 m)
  19. Gunung Marapi, Sumatera Barat (2.891 m)
  20. Gunung Pasaman, Sumatera Barat (2.190 m)
  21. Gunung Rasan, Sumatera Barat (2.039 m)
  22. Gunung Sago, Sumatera Barat (2.261 m)
  23. Gunung Singgalang, Sumatera Barat (2.877 m)
  24. Gunung Talamau, Sumatera Barat (2.913 m)
  25. Gunung Talang, Sumatera Barat (2.572 m)
  26. Gunung Tambin, Sumatera Barat (2.271 m)
  27. Gunung Tandikat, Sumatera Barat (2.438 m)
  28. Gunung Dempo, Sumatera Selatan (3.159 m)
  29. Gunung Seblat, Bengkulu (2.383 m)
  30. Gunung Daik, Kepulauan Riau (1.165 m)
  31. Gunung Jantan, Kepulauan Riau (700 m)
  32. Gunung Ranai, Kepulauan Riau (1.035 m)
  33. Gunung Betung, Lampung (..... m)
  34. Gunung Krakatau, Lampung (0.813 m)
  35. Gunung Pesagi, Lampung (2.262 m)
  36. Gunung Pesawaran, Lampung (..... m)
  37. Gunung Rajabasa, Lampung (1.281 m)
  38. Gunung Seminung, Lampung (1.881 m)
  39. Gunung Tanggamus, Lampung (2.102 m)
3. Kondisi Geografis Pulau Kalimantan Berdasarkan Peta

Kondisi geografis Pulau Kalimantan, wilayah Kalimantan didominasi oleh hutan hujan tropis yang kaya akan pohon berkayu besar. Di Kalimantan bagian selatan terdiri atas dataran rendah, pantai, rawa, perbukitan, dan pegunungan. Di bagian tengah terdapat Pegunungan Maratus yang membujur dari utara hingga selatan. Di bagian timur terdapat daerah berbukit yang ditumbuhi oleh hutan primer, hutan sekunder, semak belukar, dan padang ilalang. Di bagian barat, dataran rendah yang terdiri atas rawa monoton, rawa banjir, rawa pasang surut, dan daerah aluvial. Pada daerah ini ditumbuhi hutan bakau, hutan rawa, dan lahan dengan berbagai jenis rawa.

1. Luas : 743.330 km²
2. Batas
a. Laut
  • Sebelah utara tidak ada batasan laut. Negara Malaysia berada satu pulau dengan Kalimantan
  • Sebelah  Timur berbatasan dengan Selat Makassar
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Karimata
  • Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa.
b. Daratan
  • Sebelah utara berbatasan dengan negara Malaysia
  • Sebelah Timur berbatasan dengan pulau Sulawesi
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Pulau belitung (sumatera)
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan kepulauan Karimunjawa (Jawa)
3. Keadaan Alam
a. Nama-nama pantai dan laut
  • pantai amal tarakan
  • pantai mangkupadi
  • pantai sungai teiwan / sute
  • pantai batu lamampu
  • pantai kayu angin 
b. Nama-nama dataran rendah
  • Pangkalabun
  • Kulau Kapuas
  • Kulau Pembuang 
  • Ketapang
  • Telukmelano 
  • Dataran rendah barat dari lanjutan rawa-rawa Kalimantan Tengah dan dataran rendah timur yang terdapat Pegunungan Meratus
c. Nama-nama gunung
  • Gunung Asing (1.703 m)
  • Gunung Aurbunak (1.150 m)
  • Gunung Balayan (1.599 m)
  • Gunung Banyutawar (1.560 m)
  • Gunung Batu (1.428 m)
  • Gunung Batubrok (1.546 m)
  • Gunung Batusambung (1.170 m)
  • Gunung Batutenebong (1.580 m)
  • Gunung Batutilan (1.718 m)
  • Gunung Batu Sungkur (1.200 m)
  • Gunung Bawang (1.442 m)
  • Gunung Beratus (1.233 m)
  • Gunung Betikap (1.569 m)
  • Gunung Bulu (1.252 m)
  • Gunung Bukit Raya (2.278 m)
  • Gunung Butung (1.151 m)
  • Gunung Cemaru (1.681 m)
  • Gunung Denyukbatu (1.670 m)
  • Gunung Dukaianbukumata (1.140 m)
  • Gunung Halau-halau (1.892 m)
  • Gunung Harung (1.359 m)
  • Gunung Haung (1.038 m)
  • Gunung Kaba (1.329 m)
  • Gunung Kerihun (1.790 m)
  • Gunung Latuk (1.850 m)
  • Gunung Lawit (1.767 m)
  • Gunung Liangpahang (1.650 m)
  • Gunung Liangpran (2.240 m)
  • Gunung Lima (1.245 m)
  • Gunung Lumut (1.233 m)
  • Gunung Madi (1.319 m)
  • Gunung Mando (682 m)
  • Gunung Mangtajung (1.525 m)
  • Gunung Menyapa (2.000 m)
  • Gunung Mesangat (1.847 m)
  • Gunung Niut (1.701 m)
  • Gunung Pangilingin (1.101 m)
  • Gunung Panjang (1.613 m)
  • Gunung Palung (1.116 m)
  • Gunung Piyabung (1.130 m)
  • Gunung Rorokoan (1.210 m)
  • Gunung Saran (1.758 m)
  • Gunung Sarempaka (1.372 m)
  • Gunung Serbahak (1.300 m)
  • Gunung Sombang (1.450 m)
  • Gunung Suwaran (1.230 m)
  • Gunung Telagalangsat (1.660 m)
  • Gunung Tikung (1.804 m)
4. Kondisi Geografis Pulau Sulawesi Berdasarkan Peta

Kondisi geografis Pulau Sulawesi, wilayah ini merupakan daerah yang terjal dan berbukit-bukit sehingga memungkinkan untuk memiliki sungai-sungai yang terjal dan pendek karena terbatasi oleh bukit-bukit tersebut. Di Sulawesi banyak terdapat palung laut dan basin sehingga basin-basin tersebut membentuk seperti Selat Makasar, Laut Flores, dan Laut Banda. Di Sulawesi terdapat 41 gunung. Sebagian besar wilayah Sulawesi merupakan daerah vulkanik.
1. Luas : 180,6807 km²
2. Batas
a. Laut
  • Sebelah barat berbatasan dengan selat makassar
  • Sebelah timur berbatasan dengan laut Banda
  • Sebelah utara berbatasan dengan laut Sulawesi
  • Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Flores
b. Daratan
  • Sebelah barat berbatasan dengan pulau Kalimantan
  • Sebelah timur berbatasan dengan kepulauan Maluku
  • Sebelah utara berbatasan dengan negara Filipina
  • Sebelah selatan berbatasan dengan kepulauan Nusa Tenggara
3. Keadaan Alam
a. Nama-nama pantai dan laut
  • pantai taman nasional wakatobi
  • pantai basilika
  • pantai nirwana
  • pantai lakeba
  • pantai kamali
  • pantai walengkabola
  • pantai sagori
  • pantai losari
  • pantai tanjung bira
  • pantai dato
  • pantai likupang
  • laut bunaken
  • laut kep togean
  • laut sulawesi
  • teluk bone
  • selat makasar
  • laut wakatobi
  • laut takabonerate 
b. Nama-nama dataran rendah
  • Maros
  • Pangkep
  • Barru
  • parepare
  • Pinrang
  • Polmas (Polewali Mamasa)
  • Majene
  • Mamuju
  • Ujungpandang
  • Gowa
  • Takalar
  • Jeneponto
  • Bantaeng
  • Bulukumba
  • Selayar
c. Nama-nama gunung
Sulawesi Utara
  • Gunung Klabat 2,022 mdpl. Kab. Minahasa
  • Gunung Gambuta 1,954 mdpl. Kab. Bolaang Mangondow
  • Gunung Soputan 1,827 mdpl. Kab. Minahasa
  • Gunung Poniki 1,817 mdpl. Kab. Bolaang Mangondow
  • Gunung Sinandaka 1,790 mdpl. Kab. Bolaang Mangondow
Gorontalo
  • Gunung Rabana 2,500 mdpl. Kab. Boalemo
  • Gunung Boliohutu 2,070 mdpl. Kab. Gorontalo
Sulawesi Tengah
  • Gunung Sonjol 3,225 mdpl. Kab. Donggala
  • Gunung Tokala 2,639 mdpl. Kab. Morowali
  • Gunung Katopasa 2,636 mdpl. Kab. Poso/Kab. Morowali
  • Gunung Ogoamas 2,565 mdpl. Kab. Donggala
  • Gunung Tenamatua 2,563 mdpl. Kab. Poso
  • Gunung Lompopana 2,480 mdpl. Kab. Donggala
  • Gunung Tambusisi 2,422 mdpl. Kab. Morowali
  • Gunung Bulutumbu 2,400 mdpl. Kab. Banggai
  • Gunung Tumpu 2,400 mdpl. Kab. Banggai
  • Gunung Nokilalaki 2,355 mdpl. Kab. Donggala/Kab. Poso
  • Gunung Dako 2,304 mdpl. Kab. ToliToli
  • Gunung Tentolomantinan 2,300 mdpl. Kab. Buol
  • Gunung Watipondo 2,295 mdpl. Kab. Poso
  • Gunung Lumut 2,284 mdpl. Kab. Poso
  • Gunung Tilu 2,226 mdpl. Kab. Poso
  • Gunung Tinombala 2,183 mdpl. Kab. Toli-Toli
  • Gunung Tinolawe 2,100 mdpl. Kab. Donggala
  • Gunung Salat 2,040 mdpl. Kab. Donggala
  • Gunung Gawalisi 2,023 mdpl. Kab. Donggala
  • Gunung Air Terang 1,700 mdpl. Kab. Toli-Toli
  • Gunung Tumputiga 1,590 mdpl. Kab. Banggai
  • Gunung Balantak 1,512 mdpl. Kab. Banggai
  • Gunung Karoni 1,422 mdpl. Kab. Morowali
Sulawesi Selatan
  • Gunung Kambuno 2,950 mdpl. Kab. Luwu Utara
  • Gunung Lompobatang 2,870 mdpl. Kab. Gowa
  • Gunung Bawakaraeng 2,830 mdpl. Kab. Gowa
Sulawesi Barat
  • Gunung Tirowale 2,106 mdpl. Kab. Mamuju
 Sulawesi Tenggara
  • Gunung Mengkoka 2,790 mdpl. Kab. Kolaka
  • Gunung Watumte 2,499 mdpl. Kab. Kolaka
  • Gunung Tangkelemboke 1,782 mdpl. Kab. Kolaka
  • Gunung Sambapolulu 1,570 mdpl. Kab. Buton
  • Gunung Tangkesawua 1,500 mdpl. Kab. Kendari
  • Gunung Wani 1,190 mdpl. Kab. Muna
  • Gunung Baitu 1,122 mdpl. Kab. Kendari
5. Kondisi Geografis Pulau Papua dan Maluku

Kondisi geografis Pulau Papua. Pulau Papua adalah pulau yang terletak di utara Australia dan merupakan bagian dari wilayah Indonesia Timur. Pulau Papua juga merupakan pulau terbesar di Indonesia dan termasuk pulau terbesar kedua di dunia setelah Pulau Greenland. Sebagian besar daratan Papua masih berupa hutan belantara. Lebih dari 71% wilayah Papua merupakan hamparan hutan hujan tropis yang sulit ditembus karena terdiri dari lembah-lembah yang curam dan pegunungan tinggi. Bahkan puncak tertinggi di Indonesia berada di Papua, yakni puncak Jayawijaya yang sebagian puncaknya ditutupi salju.

6. Kondisi Geografis Pulau Bali dan Nusa Tenggara

Kondisi geografis pulau Nuasa Tenggara. Keadaan goegrafis Nusa Tenggara Barat dan Timur berbukit-bukit dengan daratan tersebar secara sporadik pada gugusan yang sempit. Pada pulau yang dominan, permukaanya berbukit dan bergunung-gunung, diapit daratan tinggi atau perbukitan dengan kondisi kemiringan tanah yang curam. Dengan kondisi yang demikian, lahan untuk pertanian sangat terbatas, baik pertanian basah ataupun kering.

Ayo Berdiskusi
Setelah kamu mengetahui kondisi geografis pulau-pulau besar yang ada di Indonesia, buatlah kesimpulan kondisi geografis wilayah Indonesia secara umum.

Kondisi geografis wilayah Indonesia adalah kepulauan dengan duapertiga wilayahnya berupa perairan. Bentang alam Indonesia sangat lengkap dan bervariasi mulai dari pantai, dataran rendah, lembah, padang rumput, rawa, sungai, hutan, dataran tinggi, bukit dan perbukitan, serta gunung dan pegunungan. Di Indonesia juga banyak terdapat gunung berapi, danau, dan sungai, baik sungai besar maupun kecil, sungai panjang atau pun pendek. Antara pulau yang satu dengan pulau yang lainnya memiliki karakteristik kondisi geografis yang berbeda-beda. Demikian pula dengan hasil alamnya.

Ayo Membaca
Gotong Royong Modal Dasar Pembangunan
Gotong royong merupakan modal dasar bagi terciptanya suasana kemasyarakatan yang harmonis. Mengapa demikian? Karena dengan bergotong royong, masyarakat akan sering melakukan silaturahmi dan kerja sama, sehingga terjalinlah solidaritas. Seiring dengan munculnya brasa solidaritas inilah, akan muncul juga rasa empati dan simpati di antara masyarakat yang akan mempererat dan memperkuat hubungan masyarakat.

Tidak ada perbedaan dalam prinsip gotong royong. Gotong royong adalah kerja bersama, memeras keringat secara bersama, dan perjuangan saling bantu membantu secara bersama. Gotong royong dilakukan demi mencapai tujuan bersama. Tidak mempedulikan agama, suku, ataupun golongan.

Prinsip-prinsip gotong royong sangat bermanfaat bagi pelaksanaan pembangunan nasional. Karena semua masyarakat merasa saling memiliki. Masyarakat juga merasa mempunyai tujuan yang sama, yakni terwujudnya kehidupan yang sejahtera. Dengan bergotong royong, segala program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah akan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa adanya gangguan yang disebabkan oleh ketidakharmonisan masyarakat.

Ayo Berlatih
Sebutkan ide pokok masing-masing paragraf pada teks “Gotong Royong Modal Dasar Pembangunan”.
  1. Ide pokok Paragraf 1: Gotong royong merupakan modal terwujudnya suasan masyarakat yang harmonis.
  2. Ide pokok paragraf 2 : Dalam gotong royong tidak ada perbedaan antara yang satu dengan yang lain.
  3. Ide pokok paragraf 3: Prinsip-prinsip dalam gotong royong bisa menjadi modal pembangunan nasional.

*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post