Pembahasan Materi Kelas 6 SD, Tema 7, Subtema 2, Pembelajaran 5, Pemimpin Idolaku

Apakah menjaga persatuan dan kesatuan hanya tugas pemimpin saja? Apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan? Kemarin Kamu sudah membaca tentang kisah Sudin yang berangkat ke kota untuk mengikuti lomba pidato. Sudin harus berada di kota tersebut selama beberapa hari. Perlombaan berlangsung selama tiga hari. Panitia kegiatan telah menyediakan penginapan untuk seluruh peserta.

Di malam pertama, Sudin harus mengikuti acara budaya yang digelar di sebuah ruangan besar. Sudin bertemu dengan beberapa siswa se-Indonesia. Sudin takjub karena mereka membawakan kesenian yang beragam.

Salah satu kesenian yang sangat membuat Sudin kagum adalah saat peserta dari Maluku menyanyikan lagu Sarinande. Bagi Udin, lagu tersebut sangatlah indah. Ia mendengarkannya dengan seksama. Ia ingin belajar lagu tersebut agar dapat dinyanyikan di hadapan teman-teman dan Kepala Sekolahnya setelah pulang nanti. Berikut ini adalah lagunya.


Ayo, kita menyanyikan lagu tersebut. Ingat, saat bernyanyi, kamu dan teman-temanmu harus saling menghargai dan bekerja sama. Perhatikan kelompok suaramu, suara satu atau suara dua. Kamu juga harus menyanyi dengan sikap tegak namun rileks, mengambil nafas melalui perut dan mengucapkan kata-kata dalam syairnya harus jelas.

Apakah kamu tahu isi dan makna lagu tersebut? Ayo, cari informasinya lewat buku di perpustakaan atau tanyalah orang dewasa di sekitarmu. Catat informasinya untuk dilaporkan di pertemuan berikutnya.

Indonesia adalah negara yang kaya budaya. Sebagai pelajar, kita dapat menjaga persatuan dan kesatuan lewat penghargaan terhadap budaya tersebut. Mengapresiasi salah satu lagu daerah, seperti yang dilakukan Sudin, merupakan salah satu bentuk menjaga persatuan dan kesatuan.

Ayo Diskusikan
Meningkatkan semangat kekeluargaan, bermusyawarah serta bergotong royong adalah bagian dari menjaga persatuan dan kesatuan. Apa yang telah dilakukan oleh warga sekolah Sudin merupakan pencerminan dari semangat tersebut. Dalam kelompokmu, ayo sampaikan contoh-contoh kegiatanmu yang mencerminkan ketiga semangat tersebut.

1. Semangat Kekeluargaan
  • Mengembangkan sikap tenggang rasa
  • Mengakui keberadaan dan menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya.
  • Mendahulukan kepentingan bersama.
  • Saling membantu jika ada yang mengalami kesulitan
  • Adanya keterbukaan antar anggota keluarga
2. Bermusyawarah
  • Bermusyawarah ketika ada masalah
  • Menghargai pendapat anggota yang lain
  • Tidak memaksakan kehendak/pendapat
  • Bersikap santun ketika mengemukakan pendapat
3. Gotong Royong
  • Membagi tugas mebersihkan lingkungan bersama
  • Saling membantu melaksanakan tugas
  • Gotong-royong membersihkan kelas dan halaman dari sampah
Pemimpin yang baik selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka senantiasa memimpin kegiatan-kegiatan yang mencerminkan semangat di atas.

Dalam kehidupanmu di sekolah, bergotong royong sangatlah penting. Kamu bisa bergotong royong membersihkan kelas, halaman sekolah atau pun dalam berbagai kegiatan lain. Namun, ada kalanya kamu tidak bisa melakukan gotong royong. Salah satunya ketika kamu mengerjakan tes atau ujian.

Diskusikanlah dengan teman kelompokmu tentang kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan dengan bergotong royong dan yang harus dikerjakan sendiri.

1. Kegiatan yang dilakukan dengan cara bergotong royong
  • Membersihkan kelas
  • Menjaga kebersihan
  • Membantu teman yang sedang terkena musibah
2. Kegiatan yang tidak bisa dilakukan dengan cara bergotong royong
  • Mengerjakan ulangan atau ujian
  • Menyontek atau memberikan contekan saat ulangan
  • Melakukan tidakan yang melanggar aturan
Simak contoh berikut. Bacalah teks ini bersama temanmu. Ikutilah instruksi gurumu saat membaca teks ini.

Pemimpin Idola, Pemimpin Yang Jujur

Ida, teman sebangku aku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya.

Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi. Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya.

Hari ini, Ibu Tati secara mendadak mengadakan ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya. Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan kekanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut.

Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi. “Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin” rayunya. Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah.

Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai.

Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut. “Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan” katanya kepada Gugut.

“Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa” kata Gugut.

“Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur. Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar.

Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekedar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan.

Buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang cerita di atas. Berikan pertanyaanmu kepada teman di sebelahmu untuk dijawab. Tulislah pertanyaanmu pada tempat di bawah ini.
  1. Kenapa teman-teman Ida memilihnya menjadi ketua kelas?
  2. Kenapa Gugut tidak sempat belajar ketika malam hari?
  3. Kenapa Ida tidak pernah jajan di kantin?
  4. Kenapa Ida tidak mau membantu Gugut saat ulangan?
  5. Sikap apa yang dapat ditiru dari Ida?
Ayo Berlatih
Kamu dan teman-temanmu sudah berlatih menilai pidato. Sekarang, buatlah teks pidato tentang pentingnya bergotong royong. Gunakanlah struktur yang sudah ditentukan.

Teks pidato harus memuat:
1. Salam pembuka
Berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam dan lain-lain)
2. Pendahuluan
Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas. Kali ini kamu akan membahas pengamalan persatuan dan kesatuan di lingkungan yaitu meningkatkan kualitas warga. Kamu akan membantu adik kelas atau warga di lingkungan rumahmu untuk membaca.
3. Inti
Berisikan pembahasan topik secara lengkap. Kalimat ajakan atau bujukan digunakan untuk mengajak pendengar melakukan kegiatan yang diharapkan.
4. Keterangan lengkap tentang topik disampaikan secara rinci.
5. Penutup
Penyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan.
6. Salam penutup
Berisikan kalimat salam penutup seperti ‘terima kasih’.

Assalamualaikum Wr Wb.
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. 

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, serta teman-teman yang saya sayangi. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas tidak terhitungnya nikmat yang diberikan sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini dalam keadaan sehat walafiat.

Kita sebagai warga Negara Indonesia sudah tidak asing lagi dengan kegiatan gotong royong. Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari kegiatan ini. Selain pekerjaan akan menjadi lebih cepat selesai dan lebih ringan, dengan bergotong royong, rasa kebersamaan, kerukunan, dan toleransi antar sesama warga akan semakin terpupuk. Dengan semangat gotong royong persatuan dan kesatuan juga akan semakin kokoh. Gotong royong sendiri adalah bentuk kebersamaan yang tidak dapat digantikan dengan besarnya sebuah materi. Gotong royong patutlah digerakkan dalam segala sendi kehidupan.

Akan tetapi, seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, budaya gotong royong sedikit demi sedikit mulai luntur. Kesibukan seringkali merampas waktu seseorang untuk bersosialisasi dan memperhatikan kepentingan bersama. Teknologi yang semakin canggih membuat generasi muda sekarang mulai melupakan makna dari gotong royong dengan menerapkan pola hidup konsumtif dan individualis,berbeda sekali dengan pola hidup bergotong royong yaitu bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

Pada kesempatan yang baik ini saya mengajak untuk selalu menjaga budaya gotong royong terutama pada generasi muda yang sudah menjadi ciri bangsa kita. Dengan menerapkan budaya gotong royong terhadap generasi muda diharapkan terjadinya rasa saling membantu,tidak adanya permusuhan di masa yang akan datang,dan memperkuat rasa tenggang rasa terhadap sesama. Marilah kita lanjutkan dan kita kembangangkan warisan budaya luhur bangsa kita agar kita dapat menghadapi globalisasi yang sedang terjadi saat ini.

Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. mohon maaf bila ada kata atau kalimat yang kurang berkenan...

Wasalamualaikum wr.wb

*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post